Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Berdiri Sejak Abad ke-18, Masjid Jami Nurul Ibadah di Paser Belengkong Tak Pernah Sepi Jamaah 

Masjid Jami Nurul Ibadah terletak di Kompleks Museum Sadurengas, Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Berdiri Sejak Abad ke-18, Masjid Jami Nurul Ibadah di Paser Belengkong Tak Pernah Sepi Jamaah 

    PusaranMedia.com

    Masjid Jami Nurul Ibadah terletak di Kompleks Museum Sadurengas, Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

    Berdiri Sejak Abad ke-18, Masjid Jami Nurul Ibadah di Paser Belengkong Tak Pernah Sepi Jamaah 

    Masjid Jami Nurul Ibadah terletak di Kompleks Museum Sadurengas, Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER -  Masjid Jami Nurul Ibadah peninggalan Kerajaan Sadurengas hingga kini masih ramai dipadati jamaah yang ingin beribadah. Bahkan saat salat tarawih Ramadan 1445 hijriah tak pernah sepi.

    Berdiri di era keemasan Sultan Aji Tenggara 1851 silam, bangunan berbahan dasar kayu terukir corak khas Paser, berhias kaligrafi masih terawat dengan baik. Mimbar khotbah pun tak ketinggalan, masih sangat baik.

    Masjid ini berada di Jalan Keraton atau masih satu kawasan dengan Museum Sadurengas, Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser.

    "Setiap salat tarawih selalu ramai di sini, begitupun dengan salat lima waktu alhamdulilah tak pernah sepi," kata salah seorang pengurus Masjid Jami Nurul Ibadah, Baharuddin.

    Ia mengatakan jika warga ingin salat tarawih di masjid itu, harus cepat-cepat datang. Jika telat shaf dipastikan sudah penuh dan akan sesak oleh jamaah. Tak hanya bagian dalam masjid, namun juga bagian terasnya dipenuhi jamaah.

    Masjid Jami Nurul Ibadah atau disebut juga masjid tua Keraton menjadi salah satu spot wisata religi. Bahkan jelang Ramadan dan setelah Idulfitri dipastikan lebih ramai pengunjung berdatangan. Ada yang dari Samarinda, Penajam Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan hingga wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

    "Membludak biasanya dua hari setelah lebaran. Karena pengunjung ini lebih dulu berziarah di makam raja-raja dan kemudian sekaligus menyempatkan diri salat di Masjid Keraton ini," jelasnya.

    Untuk mempermudah jemaah atau masyarakat yang melakukan wisata religi. Terdapat hiasan dinding digital. Tak hanya dilengkapi dengan waktu salat. Tetapi tertulis pula tahun berdirinya rumah ibadah itu. Tepat tertulis di atas mimbar.

    Bagian tengah masjid terdapat 12 anak tangga yang mengelilingi tiang menembus plafon. Dulunya digunakan muazin dengan naik ke atas menuju menara masjid, dan mengumandangkan azan. Sebagai pertanda waktu salat telah tiba. Namun kini tak lagi seiring perkembangan teknologi. 

    Masjid Jami Nurul Ibadah telah tiga kali dipugar. Pertama  1970-an. Sebelumnya mimbar tepat berada bagian tengah masjid hingga akhirnya dipindahkan lebih ke depan. Renovasi kedua pada 2010 serta terakhir 2012 lalu.

    Renovasi yang dilakukan tak merubah bentuk awal berdirinya. Hanya mengganti beberapa bagian masjid yang terlihat rapuh. Masjid Jami Nurul Ibadah berbahan dasar kayu jati.

    Dulu sebelum dialiri listrik. Masjid itu hanya memanfaatkan lampu pelita tanpa semprong, sebelum berkembang menggunakan lampu strongking sebagai penerangan pada 1969 silam.

    Selain itu terdapat jam matahari. Sebatang besi menancap tepat bagian tengah lempengan batu marmer. Terdapat 6 ruas. Konon ceritanya penentuan waktu salat dilihat dari bayangan besi tembaga di atas marmer. 

    Jika matahari tepat di atas batang besi tembaga dan tidak ada bayangan besi tembaga melindungi sinar matahari ke permukaan marmer. Maka bisa dipastikan waktu salat zuhur tiba. Namun bayangannya hanya sedikit, berarti waktu salat belum sampai. 

    Sebagian besar masjid itu berbahan dasar kayu dan tak berubah bentuk. Konstruksi bangunan masih asli. Berbagai kegiatan keagamaan aktif dilaksanakan. "Selain salat lima waktu, juga dilakukan tadarus, buka puasa bersama hingga tarawih," tutupnya.