Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pengoperasian PLBN Labang Tunggu Progres Pembangunan Pintu Masuk di Malaysia

Tampak kondisi PLBN Labang di Desa Labang, Kecamatan Lumbis Pansiangan yang telah rampung seratus persen (Foto: Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Utara

    Pengoperasian PLBN Labang Tunggu Progres Pembangunan Pintu Masuk di Malaysia

    PusaranMedia.com

    Tampak kondisi PLBN Labang di Desa Labang, Kecamatan Lumbis Pansiangan yang telah rampung seratus persen (Foto: Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis)

    Pengoperasian PLBN Labang Tunggu Progres Pembangunan Pintu Masuk di Malaysia

    Tampak kondisi PLBN Labang di Desa Labang, Kecamatan Lumbis Pansiangan yang telah rampung seratus persen (Foto: Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis)

    Reporter: Diansyah | Editor: Buniyamin

    NUNUKAN - Pengoperasian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Labang di Kecamatan Lumbis Pansiangan hingga kini masih menunggu penyelesaian progres pembangunan pos pelayanan lintas batas di Wilayah Pegalungan, Kampung Bantul, Sabah – Malaysia.

    “Informasi yang kami terima, akses jalan ke kawasan Pegalungan, Kampung Bantul itu terus dibangun oleh pihak Malaysia untuk memudahkan pelayanan nantinya bagi para pelintas batas, baik yang akan ke Indonesia maupun sebaliknya. Progresnya sendiri juga dari info yang kami terima akan segera rampung,” ujar Sekretaris Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, Yance Tambaru kepada pusaranmedia.com.

    Dikatakan Yance, pembukaan PLBN Labang akan menunggu kesepakatan dengan pihak Malaysia, ketika seluruh pembangunan exit entry point di Pegalungan telah dirampungkan. 

    Ini mengingat PLBN Labang telah siap untuk dioperasikan melayani penyeberangan lintas negara via sungai tersebut. 

    “Intinya dari pihak Indonesia sudah siap 100 persen, tinggal Malaysia saja lagi bagaimana progresnya mereka. Artinya ketika pelayanan di Bantul sudah oke, maka kita juga siap lakukan pelayanan,” ujarnya.

    Kendati belum difungsikannya PLBN Labang, sejatinya aktivitas pelintas batas masyarakat sejauh ini terus berjalan dengan memanfaatkan keberadaan Pos Check Point Imigrasi di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis. 

    “Jadi pelayanan pelintas batas ini sifatnya hanya sementara. Jila PLBN Labang sudah difungsikan ,maka semua pelayanan akan dialihkan sepenuhnya ke Desa Labang bersama dengan pelayanan instansi vertikal lainnya seperti Bea Cukai, Karantina Pertanian dan Kesehatan Pelabuhan, termasuk pengamanan TNI dan Polri,” bebernya.

    Seperti diketahui, PLBN Labang sendiri menelan dana sebesar Rp210.786.274.000 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) dengan waktu pelaksanaan 1.010 hari yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero).

    Dijelaskan Yance, pasca dinyatakan rampung, pengelola bangunan itu akan dikelola oleh Badan Nasional Pengelolaan Perbatasa (BNPP). 

    "Semua itu nanti jadi wewenang dari BNPP yang menyiapkan keperluan pelayanan dan berkoordinasi dengan Imigrasi, Bea Cukai dan Karantina untuk mengeser personelnya melakukan pelayanan terhadap pelintas batas nantinya," bebernya.

    Menurut Yance, jika melihat minimnya persoalan perbatasan di kawasan PLBN Labang, maka diprediksi bahwa PLBN Labang justru akan terlebih dahulu beroperasi ketimbang PLBN Sebatik.

    "Rasa-rasanya PLBN Labang ini yang akan lebih dulu melayani perlintasan dua negara ketimbang di Sebatik. Karena isu perbatasan di Labang sudah clear. Sementara di Sebatik itu jalur pelayaran masih ada sedikit persoalan sehingga meski PLBN Sebatik sudah rampung sejak 2022, tapi hingga kini belum juga beroperasi," pungkasnya.