Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan
WONOSOBO - PT Pamapersada Nusantara Group menggelar Media Gathering dirangkai kunjungan Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Adiwarno Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo.
Acara yang bertema "Sustainability Life Style Toward Green Growth" ini menandai komitmen kuat PT Pamapersada Nusantara Group dalam menjalankan prinsip keberlanjutan hidup dan pertumbuhan yang hijau.
Acara digelar di Hotel Dafam, Jalan Dieng Rowopeni, Kalianget, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (07/05/2024)
Direktur PT Pama, Ari Sutrisno, bersama dengan jajaran pimpinan dan tim CSR, HRGS, SER Dept, Maidi Irvan dan DIC External Communication, turut menghadiri acara ini dengan penuh semangat.
Acara dibuka dengan semangat yang tinggi, diiringi dengan lagu Indonesia Raya dan Mars PAMA yang dilantunkan bersama-sama, serta tarian Lengger yang memperkuat rasa kebersamaan dan komitmen dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.
Ini bukan hanya sekedar acara, tetapi sebuah perayaan akan komitmen nyata dalam menjalankan gaya hidup berkelanjutan menuju pertumbuhan hijau yang menjadi harapan bersama bagi semua.
Salah satu momen menyentuh dari acara ini adalah saat PT Pamapersada Nusantara Group memberikan santunan kepada 52 anak yatim-piatu dan duafa, menunjukkan kepedulian sosial yang mendalam dari perusahaan ini.
Selain itu, kunjungan ke berbagai tempat seperti Bank Sampah, sanitasi sehat, agroforestri, budidaya sayur, dan kolam perikanan yang menjadi binaan CSR PT Pamapersada Nusantara Group juga menggambarkan komitmen mereka dalam mendukung program-program lingkungan dan sosial di masyarakat.
Dusun Kawista Desa Adiwarno Kecamatan Selomerto menjadi salah satu fokus utama dalam kunjungan Proklim ini. Di sini, PT Pamapersada Nusantara Group telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat melalui program-program seperti Kawista Mandiri, Asri, Elok, dan Rapi yang merupakan singkatan dari MAER.
Program-program ini tidak hanya mengedepankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tetapi juga mengintegrasikan aspek-aspek lingkungan dan sosial yang holistik.
Kehadiran perangkat desa, pengurus dusun, dan masyarakat dalam acara ini juga menunjukkan sinergi yang baik antara pihak-pihak terkait dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Direktur PT Pama, Ari Sutrisno mengatakan bahwa menghadapi tantangan perubahan iklim, langkah-langkah nyata dan inspiratif seperti yang dilakukan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Group menjadi sorotan utama.
Melalui program Proklim yang ambisius dan pembinaan sekolah Adiwiyata, PAMA telah menjadi motor penggerak dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dusun Kawista, sebuah contoh gemilang, menjadi pahlawan dalam narasi ini. Melalui keberhasilan program-program seperti bank sampah, sanitasi sehat, agroforestri, budidaya sayur, kolam perikanan, dan sekolah Adiwiyata, Dusun Kawista telah menunjukkan bahwa visi keberlanjutan bukanlah sekadar impian kosong, tetapi sesuatu yang dapat diwujudkan dengan kerja keras dan kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
Ari Sutrisno juga menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim. Keberhasilan Dusun Kawista menjadi tonggak penting dalam menunjukkan bahwa transformasi positif dapat dicapai ketika semua pihak bersatu padu.
Tak berhenti di Dusun Kawista, PAMA Group memperluas sayapnya dengan merencanakan pengembangan program Proklim ke 10 desa di sekitar Kawista. Ambisi besar mereka adalah meraih predikat Proklim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2026.
Ini bukan sekadar pencapaian prestisius, tetapi juga sebuah komitmen untuk meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
"Misi kami bukan hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga menciptakan harapan bagi generasi mendatang," kata Ari Sutrisno.
Selain fokus pada aspek lingkungan, PAMA juga menggandeng sekolah-sekolah melalui program Adiwiyata. Melalui pendidikan lingkungan yang terintegrasi dengan pembangunan lokal, PAMA tidak hanya menanamkan kesadaran lingkungan, tetapi juga membangun generasi penerus yang bertanggung jawab terhadap bumi.
Ari juga menjelaskan bahwa PAMA juga aktif dalam memperluas jaringan sekolah Adiwiyata. SMPN 3 Selomerto di Wonosobo, yang berdekatan dengan Dusun Kawista, menjadi salah satu contoh sukses dari upaya ini.
Sekolah Adiwiyata bukan hanya sekadar label, tetapi sebuah komitmen nyata dalam mendukung pendidikan berkelanjutan dan pembangunan yang berdaya tahan.
Kesuksesan PAMA tidak hanya terlihat dari jumlah kampung iklim yang mereka bina, tetapi juga dari transformasi nyata dalam perilaku masyarakat dan pendidikan lingkungan. Dengan pendekatan holistik dan kerja keras, PAMA telah menjadi teladan bagi perusahaan lain dalam membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia.
Dalam memperbaiki bumi Indonesia, PAMA Group telah membuka jalan yang cerah. Melalui kolaborasi, kesadaran, dan komitmen, PAMA membuktikan bahwa setiap langkah kecil memiliki dampak besar dalam menjaga kelestarian planet ini.
Dept Head CSR Head Office Maidi Irvan mengungkapkan bahwa Proklim bukanlah semata sebuah program, tapi sebuah perjalanan menyeluruh yang dimulai dari identifikasi kerentanan dan risiko perubahan iklim.
Dari sini, langkah demi langkah diambil identifikasi sumber emisi gas rumah kaca, pengembangan kapasitas masyarakat, hingga penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.
Namun, Proklim tidak hanya soal teori. CSR PAMA telah merangkul lebih dari 6 ribu kampung iklim di 34 provinsi dan 350 kabupaten kota sejak tahun 2013. Tahun 2024 menjadi tonggak penting, dengan PAMA membina 29 kampung Proklim di seluruh area operasionalnya dengan berbagai kategori, dari Proklim Pratama hingga Lestari.
Bukan hanya perubahan perilaku terhadap lingkungan yang menjadi fokus PAMA. Irvan juga mengarahkan perhatiannya pada generasi penerus dengan membina sekolah menuju Adiwiyata.
Contohnya, SMPN 3 Selomerto di Wonosobo, yang bakal menjadi sekolah adiwiyata tingkat provinsi. Melalui pendidikan lingkungan yang terencana, CSR PAMA bertekad mendorong kesadaran lingkungan sejak usia dini, menjadikan sekolah-sekolah sebagai garda terdepan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
"Dengan langkah-langkah strategis ini, kami berharap dapat mewujudkan masyarakat yang peduli lingkungan, mulai dari kampung hingga sekolah. Ini bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tapi tanggung jawab kita semua untuk masa depan yang lebih hijau," ungkap Maidi Irvan.
Irvan menambahkan, ada 93 sekolah Adiwiyata tersebar di seluruh situs PAMA, menandakan komitmen yang kokoh dalam menciptakan perubahan positif yang tahan lama. Dari kota hingga desa, PAMA dan Proklim membuktikan bahwa ketika aksi nyata bertemu dengan visi yang kuat, masa depan yang hijau bukan lagi sekadar mimpi.
Bupati Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati melalui Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (KLH) Endang Lisdianingsih turut memberikan apresiasi atas komitmen dan kontribusi yang diberikan oleh PT Pamapersada Nusantara Group dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Wonosobo.
"Dunia kita saat ini sedang berdiri di persimpangan yang penting bagaimana kita bisa membangun ekonomi yang kuat tanpa mengorbankan lingkungan tempat kita tinggal. Pertanyaan ini menjadi pusat perhatian di Pemkab Wonosobo, yang memiliki visi ambisius untuk menciptakan Kampung Mandiri, Asri, Elok, dan Rapi (MAER)," katanya.
Menurut Endang, salah satu kunci utama dalam mewujudkan visi ini adalah sinergi antara pemeliharaan lingkungan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Di tengah gejolak perubahan iklim global, langkah-langkah nyata seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan seperti Pama Grup menjadi sorotan penting.
Pama Grup, dengan dukungannya yang berkelanjutan terhadap inisiatif lingkungan dan pembangunan lokal, telah menunjukkan bahwa bisnis yang sukses tidak harus bertentangan dengan upaya pelestarian lingkungan.
Kolaborasi yang kuat antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat seperti yang terjadi di Dusun Kawista, memberikan contoh inspiratif tentang bagaimana kita dapat bergerak maju bersama untuk menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Namun, menurut Endang tantangan tidak berhenti di situ. Membangun masa depan yang berkelanjutan membutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah harus melanjutkan kebijakan yang mendukung lingkungan dan mendorong inovasi dalam ekonomi hijau.
Perusahaan-perusahaan harus terus berinvestasi dalam teknologi dan praktik bisnis yang ramah lingkungan dan masyarakat harus terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan di sekitar mereka.
"Dengan kerja sama yang solid dan tekad yang kuat, kita dapat membayangkan sebuah masa depan di mana pertumbuhan ekonomi tidak lagi bertentangan dengan kelestarian lingkungan, tetapi justru saling mendukung. Generasi mendatang pantas mendapatkan dunia yang lebih baik, dan bersama-sama, kita dapat mewujudkannya," papar Endang. (Adv)