Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Entaskan Kemiskinan, Pemdes Loa Kulu Kota Prioritaskan Program Bedah Rumah

Kades Loa Kulu Kota, Muhammad Rizali (Foto: Dok. Seputar Fakta)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Diskominfo Kutai Kartanegara

    Entaskan Kemiskinan, Pemdes Loa Kulu Kota Prioritaskan Program Bedah Rumah

    PusaranMedia.com

    Kades Loa Kulu Kota, Muhammad Rizali (Foto: Dok. Seputar Fakta)

    Banner ADV

    Entaskan Kemiskinan, Pemdes Loa Kulu Kota Prioritaskan Program Bedah Rumah

    Kades Loa Kulu Kota, Muhammad Rizali (Foto: Dok. Seputar Fakta)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan 

    TENGGARONG - Bedah Rumah menjadi salah satu program prioritas yang dikerjakan Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar).

    Kepala Desa (Kades) Loa Kulu Kota, Mohamad Rizali menyampaikan, setiap tahunnya ada lima unit rumah yang menjadi sasaran dalam Program Bedah Rumah. Sumber anggarannya pun berbeda, ada dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). “Tiga rumah sumbernya dari ADD dan dua rumah lagi dari DD," sebutnya. 

    Kata Rizali, setiap desa diminta untuk merealisasikan program bedah rumah yang bersumber dari DD dan ADD. Diakuinya, Pemdes Loa Kulu Kota bekerja sama dengan Kodim 0906/KKR untuk merealisasikan program tersebut. Pihak Kodim 0906/KKR memantu pekerjaan di lapangan dan memberikan bantuan atap, lantai dan dinding. 

    Program ini menyasar masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Tujuannya untuk mengatasi permasalahan kemiskinan di Desa Loa Kulu Kota.

    "Ada data yang diambil secara nasional maupun BPS, tapi indikator kemiskinannya berbeda. Sehingga kami dapat mengetahui siapa saja yang berhak menerima bantuan itu," jelasnya.

    Melalui program ini, Rizali optimis dapat menurunkan angka kemiskinan di Loa Kulu Kota. Sebab, masih ada masyarakat di desa ini yang dinilai tak mampu. Pihaknya juga kerap melakukan intervensi dengan berbagai pihak dalam menangani kemiskinan. Ia berharap seluruh pihak terus bersinergi dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. 

    “Semoga saja dengan apa yang telah kami usahakan bisa meringankan beban warga. Warga yang mampu jangan juga mengaku sebagai warga miskin untuk mendapatkan bantuan. Itu sama juga dengan miskin pikiran," tegasnya. (Adv)