Reporter : Herdiansyah | Editor : Bambang Irawan
SAMARINDA – Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik menekankan pentingnya perubahan mindset kalangan guru untuk mengurangi jarak antara pengajar dan siswa.
Menurutnya, fleksibilitas para guru sangat diharapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari rasa takut dan mendorong siswa lebih aktif dalam menyampaikan gagasan.
"Sangat perlu diperhatikan adalah para guru yang sangat fleksibel. Itu yang kita harapkan, sehingga proses belajar mengajar tidak ada rasa takut dan murid lebih bebas menyampaikan gagasan," kata Akmal Malik.
Akmal Malik juga menyoroti penghargaan bagi guru saat ini masih sangat terbatas. "Reward yang diberikan baru sebatas kesempatan untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah," jelasnya.
Ia menegaskan para guru bukanlah pengajar biasa karena sudah lolos pendidikan, sehingga memiliki perubahan mindset yang signifikan dan tantangan ke depan adalah bagaimana mengubah mindset ini, sehingga harus ada reward dari pemerintah sebagai stimulan.
Ia berharap langkah ini menjadi tonggak awal perubahan paradigma pendidikan di Kaltim dan memberikan semangat baru bagi para guru-guru di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan menambahkan, penghargaan bagi guru penggerak di Indonesia memang masih minim. "Untuk itu, kita coba menggagas dari Kaltim dengan memberikan reward yang berbeda," katanya.
Menurut Kurniawan, pemerintah provinsi akan mencoba menyiapkan insentif khusus sebagai bentuk dukungan nyata bagi para guru penggerak. "Minimal kewenangan provinsi dulu, karena provinsi mengelola SMK dan SMA. Kami akan bicarakan dengan DPRD Kaltim," tuturnya.
Langkah ini diharapkan dapat memacu semangat para guru penggerak dan membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan di Kalimantan Timur dan Indonesia. (Her/Adv/Kominfokaltim)