Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Jajaran manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Batara Agung Dewa Sakti (Abadi) di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berencana mengubah wajah rumah sakit.
Direktur RSUD Abadi, Artanto mengatakan pihaknya memiliki rencana untuk mengembalikan tata ruang RSUD Abadi ke master plan yang pernah dibuat 2012 silam. Dalam prosesnya, ada sedikit pembenahan pada master plan lama, usai dilakukan review pada 2021 lalu.
“Rencananya ruang-ruang pelayanan seperti master plan yang dulu. Konsultasi terakhir di 2021 kondisi gambar baru ada dibuat gedung di depan RSUD, yang merubah potret rumah sakit,” ungkap Artanto.
Selain itu, manajemen juga berupaya mengatasi keluhan masyarakat terkait kondisi tata letak tempat parkir dengan ruang pelayanan rawat jalan. Lokasinya terlalu jauh dan medan tangganya esktrem, sehingga menyusahkan pasien.
“Mungkin kita ubah dari tempat parkir ke rawat jalan sekitar 10 motor jaraknya. Pertama merubah wajah RSUD, kedua mengatasai komplain terkait kondisi tempat parkir,” jelasnya.
Pengembangan potret RSUD Abadi masih akan terus dilakukan secara bertahap, sekaligus memperbaiki layanan kepada masyarakat secara optimal. Kini pembangunan parsial tahap I pada bagian depan RSUD Abadi sudah mulai berjalan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar mengalokasikan anggaran senilai Rp53 miliar untuk menyelesaikan bagian strukturnya.
Tak cuma itu, Artanto menyampaikan, pihaknya juga tengah mengejar perubahan di bagian rawat inap. Menurutnya, jumlah kunjungan pasien terus meningkat setiap harinya, tempat tidur pasien sering penuh. Ia dan jajaran tengah memulai langkah pengusulan proposal anggaran pembangunan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Samboja yang masuk dalam kawasan IKN bisa menjadi modal bagi RSUD Abadi untuk mengusulkan bantuan anggaran tambahan. Pihaknya juga bakal meminta anggaran penyelesaian gedung rawat jalan, karena tahapan pembangunan dari pemda baru sampai struktur saja.
“Kita usulkan tahun ini melalui otorita IKN untuk tembuskan ke kemenkes, anggaran menyelesaikan gedung rawat jalan dan kita minta segera dibuatkan gedung rawat inap baru,” ucapnya.
Sesuai perencanaan hitungan dengan harga satuan yang ada di Kukar, anggaran yang bakal diusulkan ke kemenkes mencapai angka Rp126 miliar, khusus pembangunan rawat jalan saja. Anggaran diperkirakan membengkak hingga 20 persen, sebab menyesuaikan konsep pembangunan IKN, yaitu Forest City.
“Kota dengan nuansa hutan, kalau kita lihat fasad-fasad gedung tidak bisa polos, harus ada aksen penambahan tanaman hidup. Itu membutuhkan effort lebih besar saat operasionalnya, tapi tuntutannya memang seperti itu,” pungkasnya. (Adv)