Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Supiansyah
TANA PASER- Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor belum dapat memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kalimantan Timur. Isran menyatakan pemberian izin PTM tersebut, masih dalam tahap pembahasan di Pemerintah Provinsi Kaltim, apalagi hingga kemarin, kata dia, angka penularan Covid-19 mengalami kenaikan.
"Kemarin Kaltim naik lagi, mestinya di bawah 70, malah naik ke 146, jadi itu menjadi bahan pertimbangan. Kalau sudah fatal baru mundur, itu kan repot," kata Gubernur Kaltim, Minggu (30/5/2021).
Meskipun belum ada kepastian mengenai PTM, namun salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Paser menghadapi beban tambahan yakni adanya kebijakan pelaksanaan assessment pada pembelajaran di tingkat SD dengan penyediaan teknologi informasi berupa komputer atau laptop.
"Program tersebut, setidaknya setiap siswa memiliki atau bisa menggunakan perangkat elektronik berupa komputer ataupun laptop," Kepala Sekolah SDN 026 Tanah Grogot Sri Wulan, Sabtu (29/5/2021).
Direncanakan, SDN 026 Tanah Grogot, akan memberikan pengenalan dasar pengoperasian komputer terhadap siswanya. Kendala di lapangan, kata dia, di sekolah hanya memiliki empat unit laptop dan tiga unit tambahan milik guru yang bisa dipinjamkan kepada siswa.
"Untuk yang akan mendapatkan pengenalan dasar komputer yakni siswa kelas 4, sebanyak 25 orang. Jadi, terdapat kekurangan 18 unit," kata Sri. Lebih lanjut dikatakan, untuk menanggulangi kekurangan alat tersebut. Pihak sekolah telah melakukan rapat bersama wali murid. Ada beberapa siswa yang memiliki, dan banyak juga yang tidak.
"Ada yang punya, ada juga yang nggak, kalau yang nggak punya laptop mereka memang secara ekonomi tidak mampu," ujarnya. Ia juga mengaku bahwa pihak sekolah sudah mengajukan pengadaan laptop siswa ke Pemkab Paser, namun ia masih belum bisa memastikan apakah di bulan Oktober 2021 sudah bisa di gunakan atau belum.