Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, Bayu Arafat menegaskan kejadian terbakarnya Crude Distillation Unit (CDU) IV kilang dan tumpahan minyak di Sungai Balikpapan Barat tidak berhubungan sama sekali, meski terjadi dalam waktu dekat.
Ini disampaikan saat konferensi pers bersama Kapolres Balikpapan, AKBP Anton Firmanto di Kantor Besar PT Pertamina Refinery Unit V, Sabtu (25/5/2024).
Bayu Arafat pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak dan masyarakat atas kejadian kebakaran yang diindentifikasi terjadi pukul 04.25 WITA. "Tempat kejadian ada di unit CDU IV kita, sudah normal operasi saat kejadian dengan kapasitas kurang lebih 170 ribu barel per hari," ucap Bayu.
Ia mengaku saat ini CDU IV masih tahap normalisasi dengan kapasitas normal sekitar 300 ribu barel. "Pada saat kejadian tidak ada aktifitas maintenance di lokasi karena sudah kita nyatakan normal kilangnya, kita sedang lakukan tahapan menaikan kapasitas menuju normal ke 300 ribu barel," ujarnya.
Bayu bersyukur atas bantuan seluruh pihak terkait untuk memadamkan kobaran api yang diatasi tempat pukul 07.30 WITA. "Terkait penyebab, ini kita sedang melakukan investigasi bersama. Tim dari Migas akan segera bergabung dengan kita, lalu juga sudah dapat bantuan dari kepolisian melakukan olah TKP awal," ujarnya.
Dikatakannya, titik api berawal dari CDU IV yang mengelola Crude menjadi produk Bahan Bakar Minyak (BBM), LGP dan lain sebagainya. Begitu juga saat unit tersebut terbakar, terdapat petugas yang berjaga.
"Seperti normalnya kilang sedang beroperasi, pasti ada teman-teman yang menjaga dan mengawal operasional kilang kita. Jadi pada saat kejadian kurang lebih ada sembilan tenaga operator yang mengoperasikan kilang, dan perlu dicatat saat kejadian tidak ada aktifitas maintenance, perbaikan dan sebagainya. Kilang dalam kondisi yang baik," ungkapnya.
Selain itu, ia memastikan tidak ada petugas yang terdampak kebakaran unit tersebut. "Saat kejadianm segera kita lakukan subdown unit dan teman-teman lakukan emergency subdown lalu segera berkumpul ke tempat yang aman. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun cidera, baik itu pekerja Pertamina maupun mitra kerja," akunya.
Begitu juga dengan suplai BBM, dipastikannya kebutuhan BBM Nasional masih bisa terpenuhi karena mempunyai sinergitas antara kilang.
"Jadi kita masih dapat backup dari kilang-kilang yang kita miliki di Pertamina. Saat kejadian tersebut akses Jalan Minyak ditutup, ini bagian dari kita agar masyarakat tetap aman dan bisa kita yakinkan tidak ada dampak ke masyarakat," tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa kejadian tumpahan minyak tidak ada hubungannya dengan kebakaran di CDU IV Kilang.
"Tak ada hubungannya dengan kejadian kebakaran, tapi syukur Alhamdulillah genangan minyak ini bisa kita selesaikan dengan baik. Kita dapat support dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan juga Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kelurahan Marga Sari, sehingga tadi pagi bisa di clear kita bisa atasi itu. Mudah-mudahan tanpa ada dampaknya ke lingkungan sekitar," bebernya.
Ia menerangkan tumpahan minyak itu terjadi karena ada semacam minyak yang terilis ke lingkungan. Hal itu disebabkan karena ada aktifitas star up yang ada di dalam kilang.
"Bukan kebocoran, tapi karena aktifitas star up, ada produk ospek yang harus kita keluarkan dan itu melebihi kapasitas pengolahan kita," terangnya.
Terkait kebakaran kilang, Kapolres Balikpapan AKBP Anton Firmanto membenarkan bahwa sudah menurunkan personel untuk mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kemudian barusan Inafis kami juga sudah mulai masuk ke TKP atau titik api untuk mencari tahu, sekaligus yang utama kita mengamankan TKP, melihat, mengumpulkan bukti-bukti yang ada di lapangan," kata AKBP Anton.
Untuk tindak lanjut, dikatakannya akan berkoordinasi dengan institusi terkait untuk mencari tahu apa akibat dari kebakaran tersebut. Pengungkapan akan dilakukan dengan segera mungkin.
"Nanti kita lihat, jadi kita tidak bisa ditentukan berapa lama waktunya karena itu semua adalah proses," jelasnya.