Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pj Bupati PPU Apresiasi Pemanfaatan Sabut Kelapa untuk Kerajinan Tangan di Kelurahan Saloloang

Pj Bupati PPU, Makmur Marbun meninjau pegolahan sambut kelapa untuk bahan kerajinan tangan di Kelurahan Saloloang, Sabtu (25/5/2024). (Foto: Humas Setkab PPU)

BERITA TERKAIT

    Diskominfo Penajam Paser Utara

    Pj Bupati PPU Apresiasi Pemanfaatan Sabut Kelapa untuk Kerajinan Tangan di Kelurahan Saloloang

    PusaranMedia.com

    Pj Bupati PPU, Makmur Marbun meninjau pegolahan sambut kelapa untuk bahan kerajinan tangan di Kelurahan Saloloang, Sabtu (25/5/2024). (Foto: Humas Setkab PPU)

    Pj Bupati PPU Apresiasi Pemanfaatan Sabut Kelapa untuk Kerajinan Tangan di Kelurahan Saloloang

    Pj Bupati PPU, Makmur Marbun meninjau pegolahan sambut kelapa untuk bahan kerajinan tangan di Kelurahan Saloloang, Sabtu (25/5/2024). (Foto: Humas Setkab PPU)

    Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan 

    PENAJAM - Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun mengapresiasi kerajinan dari sabut kelapa yang diproduksi warga Kelurahan Saloloang, Kecamatan Penajam menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual. 

    “Pemerintah daerah mengapresiasi upaya warga Saloloang untuk mengolah sabut kelapa menjadi aneka kerajinan seperti tas, sepatu, pot bunga, sandal dan lainnya,” kata Makmur Marbun saat meninjau produksi kerajinan sabut kelapa di Kelurahan Saloloang, Sabtu (25/5/2024). 

    Makmur Marbun berharap produksi kerajinan dari sabut kelapa yang dikembangkan warga Kelurahan Saloloang bisa menjadi produk khas Kabupaten PPU. 

    “Kerajinan dari sabut kelapa ini harus terus dikembangkan. Tentu pemerintah daerah terus memberikan dukungan dalam rangka meningkatkan UMKM di PPU,” terangnya. 

    Rusni Febrianti, warga Kelurahan Saloloang mencetuskan pengolahan sabut kelapa menjadi kerajinan bernilai ekonomi yang cukup tinggi.

    Kemudian dirinya mendirikan koperasi bernama Kriya Inovasi Mandara (KIM) pada 2020 lalu. Koperasi Kriya Inovasi Mandara saat ini menaungi kerajinan dari sabut kelapa tersebut.

    Beberapa tahun terakhir ini, kata dia, Kriya Inovasi Mandara telah mendapatkan support peralatan mesin pengolahan sabut kelapa dari perusahaan swasta. 

    Olahan sabut kelapa terdiri dari dua bagian yakni cocopeat untuk media tanam organik dan coco fiber atau serat sabut kelapa sebagai bahan kerajinan tangan. 

    “Cocopeat itu biasanya dibeli oleh perusahaan bergerak bidang Hutan Tanaman Industri (HTI). Kalau coco fiber kami gunakan untuk bahan kerajinan tangan. Saat ini kami sudah memproduksi 50 macam kerajinan seperti keset, sepatu, tas, pot bunga, sandal dan sebagainya,” pungkasnya. (adv)