Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN – Debit air di Sungai Sembakung yang meningkat sejak Minggu (9/6/2024), akhirnya mulai merendam kawasan permukiman warga di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Selasa (11/6/2024).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan Arief Budiman mengatakan, berdasarkan laporan personelnya di lapangan, bahwa kondisi ketinggian air di Sungai Sembakung kini telah mencapai 4,15 meter dari sebelumnya 3,25 meter.
“Dengan kondisi air yang terus meninggi di Sungai Sembakung membuat air mulai meluap ke permukiman warga dan berdampak pada puluhan jiwa di Desa Atap, Kecamatan Sembakung,” ujar Arief kepada pusaranmedia.com.
Dikatakan Arief, meningkatnya debit air ini lantaran curah hujan tinggi masih terus terjadi di wilayah Malaysia. Sehingga sejumlah fasilitas pendidikan, perkantoran hingga rumah warga di Sembakung mulai terdampak.
"Hasil pantauan di lapangan terdapat fasilitas umum dan rumah warga mulai terendam banjir. Seperti, gedung SDN 001 Sembakung, SD 002 Sembakung sebagian kelas terendam, Pos Damkar Sembakung, Kantor BPD Desa Atap, BPU Sembakung dan ruang koperasi sekolah," bebernya.
Meski begitu, lanjut Arief, proses belajar mengajar di sekolah yang terdampak masih berjalan normal. Walaupun di lapangan ditemukan gedung sekolah SD dan SMA telah terendam banjir. Sementara, rumah warga yang terdampak yakni lima rumah dengan sembilan kepala keluarga terdiri dari 36 jiwa.
"Untuk desa yang lain di Sembakung baik Fasum maupun rumah warga belum ada yang terendam. Hanya saja berupa halaman dan badan jalan sudah terendam. Seperi, Desa Tagul, Desa Manuk Bungkul, Desa Lubakan dan Desa Atap," bebernya.
Untuk Desa Atap sendiri yang mengalami dampak cukup parah terjadi di Dusun Tembelunu dan Salid khususnya di RT 6 dan 7, lantaran berada di daerah sangat rendah dari badan jalan aspal. Untuk kegiatan dan aktivitas warga saat ini menggunakan perahu motor ketintinting dan perahu dayung.