Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Hasil Seleksi Paskibraka Pusat Asal Kaltim Berubah, Diduga Ada Titipan!

Kepala Bidang (Kabid) Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor. (Foto: Herdi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Hasil Seleksi Paskibraka Pusat Asal Kaltim Berubah, Diduga Ada Titipan!

    PusaranMedia.com

    Kepala Bidang (Kabid) Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor. (Foto: Herdi/Pusaranmedia.com)

    Hasil Seleksi Paskibraka Pusat Asal Kaltim Berubah, Diduga Ada Titipan!

    Kepala Bidang (Kabid) Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor. (Foto: Herdi/Pusaranmedia.com)

    Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin 

    SAMARINDA - Seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah disorot. Sebab, empat nama hasil seleksi yang dilakukan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim mendadak berubah, sehingga membuat satu nama tercoret.

    Keempatnya adalah Livenia Evelyn Kurniawan asal Samarinda, Uqaila Nur Mahmudah asal Bontang, Gregorius Attara Y asal Kabupaten Kutai Barat dan Ananda Deni Pradana asal Balikpapan. Nama-nama ini sesuai berita acara penentuan akhir seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Kaltim 2024. 

    Namun, seiring berjalan waktu atau tepat pada Jum'at (21/6/2024) lalu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Pusat mengeluarkan hasil verifikasi calon Paskibraka tingkat pusat 2024. Di mana hasilnya tidak sesuai dengan nama calon Paskibraka dalam berita acara yang dikeluarkan Kesbangpol Kaltim.

    Khususnya Gregorius Attara Y sangat kecewa karena tidak terpilih sebagai salah satu pasukan pengibar bendera pada puncak peringatan HUT Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

    Gregorius Attara Y disingkirkan ke posisi sebagai cadangan oleh Sunnu Wahyudi asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Sunnu Wahyudi juga sekaligus menggantikan Ananda Deni Pradana asal Balikpapan dalam kategori putra.

    Kehadiran Sunnu Wahyudi dalam surat pemberitahuan hasil verifikasi calon Paskibraka tingkat provinsi 2024 se-Indonesia yang disampaikan BPIP inilah yang menuai sorotan publik karena terindikasi menjadi calon Paskibraka titipan.

    Kepala Bidang (Kabid) Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol Kaltim, Syarifuddin Noor mengaku proses seleksi yang dikeluarkan Kesbangpol telah sesuai dengan berita acara. Tapi di fase terakhir, BPIP Pusat mengambil keputusan untuk memasukkan Sunnu Wahyudi mengganti Ananda Deni Pradana.

    "Seleksi sebelumnya kami mengambil lima besar putra putri calon paskibraka, lalu kami kirim kelima calon paskibraka tersebut. Tapi tetap keputusannya itu ada di pusat, makanya kami juga kaget kenapa harus diganti seperti itu. Mereka punya alasannya sendiri," jelasnya saat ditemui, Selasa (25/6/2024).

    Sebelum Ananda Deni Pradana dikirim untuk mengikuti pelatihan calon paskibraka tingkat pusat 2024, Kesbangpol telah melakukan rapat dan memutuskan agar Ananda tidak mengikuti pelatihan calon paskibraka di pusat karena terkendala di gigi dan buta warna parsial atau kondisi disabilitas sensorik, di mana penderitanya tidak dapat membedakan warna-warna dasar seperti biru, hijau, kuning dan merah.

    "Tapi saat kami menginformasikan hal itu, pusat tidak permasalahkan. Jadi kami kirim ke nasional dan kemudian pada Jum'at sore, ada kabar kalau Ananda nggak bisa lolos," ungkapnya.

    Kesbangpol, kata dia, dalam posisi ini tetap mengirim kelima calon paskibraka asal Kaltim tersebut, meski satu di antaranya telah dinyatakan gugur karena terkendala dengan beberapa aspek. "Kami sudah mengetahui sebenernya apa yang terjadi karena ada surat. Ananda nggak lolos, tapi tetap kami kirim karena pusat minta begitu. Kalau pun memang nggak lolos, yah itu keputusan dari pusat, bukan dari kami," tegasnya.

    "Kami termasuk orang yang kecewa ketika ada calon peserta paskibraka tidak lolos. Walaupun Gregorius Attara tingkat satu di provinsi, tapi kembali lagi semua keputusan ditentukan pusat," pungkasnya.