Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Balikpapan, Muhajirin mengungkapkan ritual malam 1 Suro sebagai simbol pembersihan diri manusia.
Sabtu (6/7/2204) malam, masyarakat Indonesia khususnya penganut spiritual melakukan beberapa ritual. Seperti tradisi arak-arakan pusaka dengan kemunculan kebo bule, cuci keris, pencucian alat pertanian, pembakaran kendi hingga lainnya.
"Itu sebenarnya sebuah filosofi yang sangat tinggi, kalau bahasa syariat Islam bahwa malam 1 Suro ini artinya kita berintrospeksi diri, Sehingga ada bahasanya, para malaikat membukukan dan mengeluarkan catatan baru. Mudah-mudahan lembaran baru itu lebih bersih daripada sebelumnya," ucap Ki Muhajir sapaannya, Minggu (7/7/2024).
Dikatakannya, pencucian pusaka-pusaka tersebut untuk menghilangkan sesuatu yang bertagar dari bendanya.
"Jadi makna yang penting adalah bagaimana kita berupaya untuk mawas diri, bersih diri, dalam perbuatan kebaikan agar tetap istiqamah bukan sekedar tahunan. Tapi proses setelah 1 Suro atau 1 Muharam yang hari ini sampai kepada 1 Suro yang berikutnya, agar kita tetap dalam kondisi tidak bertagar," ujarnya.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya warga Balikpapan untuk selalu membersihkan diri setiap saat dan waktu.