Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Tahun Ini, Bandara APT Pranoto Samarinda Bakal Bangun Selasar Penghubung Terminal 

APT Pranoto Samarinda rencana bangun selasar penghubung terminal pada tahun 2024. (Foto: Herdi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Infrastruktur

    Tahun Ini, Bandara APT Pranoto Samarinda Bakal Bangun Selasar Penghubung Terminal 

    PusaranMedia.com

    APT Pranoto Samarinda rencana bangun selasar penghubung terminal pada tahun 2024. (Foto: Herdi/Pusaranmedia.com)

    Tahun Ini, Bandara APT Pranoto Samarinda Bakal Bangun Selasar Penghubung Terminal 

    APT Pranoto Samarinda rencana bangun selasar penghubung terminal pada tahun 2024. (Foto: Herdi/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Herdiansyah | Editor: Buniyamin 

    SAMARINDA – Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda berencana membangun selasar penghubung terminal pada 2024 ini.

    Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang di bandara yang terletak di Jalan Poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

    Kepala Seksi Pelayanan dan Kerja Sama Bandara APT Pranoto Samarinda, Denny Armanto mengatakan rencana pembangunan selasar tersebut akan dimulai tahun ini hingga Desember mendatang. "Kami akan uji coba dari awal dan jika skema tersebut mengganggu kenyamanan penumpang, kami akan evaluasi lagi,” kata Denny.

    Pembangunan selasar ini merupakan respons terhadap keluhan yang beredar di media sosial mengenai penjemputan penumpang yang diarahkan ke area parkir yang jauh dari terminal penjemputan.

    Ia mengatakan selasar penghubung ini direncanakan mirip dengan terminal dua Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, di mana penumpang bisa menyebrang ke arah penjemputan.

    Sementara, penumpang yang tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda akan diarahkan ke area parkir. Semua kendaraan penjemputan juga diarahkan ke sana dan skema ini akan dievaluasi setiap harinya.

    "Pihak bandara sudah memulai uji coba skema lalu lintas kendaraan. Jika skema ini terbukti mengganggu kenyamanan penumpang, maka akan dilakukan evaluasi kembali," tegasnya.

    Menurut Denny, mekanisme ini merupakan upaya untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penumpang. Dengan selasar penghubung ini, penumpang dapat langsung menuju lokasi penjemputan kendaraannya.

    "Karena jarak antara penjemputan penumpang dan terminal penumpang terlalu dekat, pihak bandara diinstruksikan untuk mengatur agar jaraknya tidak terlalu dekat demi kenyamanan dan keamanan bersama," terangnya.