SAMARINDA - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda mengumumkan akan melakukan pengurasan bak lumpur clarifier I dan II di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bendang selama dua hari, Rabu-Kamis, 17 dan 18 Juli 2024.
Manajer Humas Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Sendya Ibanez, menyatakan bahwa selain pengurasan bak lumpur, akan dilakukan pemasangan flowmeter air baku di intake Loa Kulu serta perbaikan pipa HDPE DN 700 mm di Ring Road.
Pengurasan dan perbaikan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas air yang disalurkan ke masyarakat.
“Ini untuk meningkatkan kualitas air yang nanti disalurkan ke masyarakat, juga kita lakukan pergantian, karena memang sudah jadwalnya ganti di Ring Road yang pipa HDPE DN 700 itu,” ungkap Sendya pada Senin (15/7).
Sendya juga menjelaskan bahwa area yang akan terdampak oleh kegiatan ini meliputi Loa Bahu, M Said, Revolusi, Rapak Indah, Teuku Umar, Tengkawang, Kelapa Gading, Perum Citra Griya, Adam Malik, Suryanata, Perum Bukit Pinang, Kampung Pinang, AW. Syahranie, Solong Durian, Batu Cermin, Perum Samarinda Residence, Batu Besaung, serta Ring Road I, II, dan III.
“Termasuk pelayanan dari booster AW Syahranie dan sekitarnya juga akan terdampak,” tambah Sendya.
Meskipun tidak ada pemadaman total, Sendya mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan gangguan pasokan air selama pekerjaan berlangsung.
Namun untuk pergantian pipa HDPE DN 700 sendiri, pihaknya akan mematikan saluran air terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengerjaan.
Sendya menjelaskan, pengerjaan dilakukan setelah material utama atau pipa yang akan dipasang ini datang ke lokasi.
Pengerjaan sendiri diperkirakan selesai pada siang atau sore hari, karena perbaikan ini kurang lebih seperti perawatan, dan bukan kebocoran, maka pengerjaan bisa lebih cepat.
"Kami harap masyarakat dapat menyimpan air secukupnya untuk mengantisipasi gangguan pasokan selama dua hari tersebut," ujar Sendya.
Dengan dilakukannya pengurasan dan perbaikan ini, diharapkan kualitas air yang disalurkan ke masyarakat akan lebih baik dan infrastruktur yang ada dapat berfungsi lebih optimal. (Adv)