Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Dapat Pendampingan dari Berau Cocoa dan PT Berau Coal, Saenuddin Berhasil Hidupkan Kebun Kakao Mandiri

Petani Kakao, Saenuddin yang sukses bertani kakao yang didampingi Berao Cocoa dan PT Berau Coal. (Foto: PT Berau Coal)

BERITA TERKAIT

    Advertorial

    Dapat Pendampingan dari Berau Cocoa dan PT Berau Coal, Saenuddin Berhasil Hidupkan Kebun Kakao Mandiri

    PusaranMedia.com

    Petani Kakao, Saenuddin yang sukses bertani kakao yang didampingi Berao Cocoa dan PT Berau Coal. (Foto: PT Berau Coal)

    Dapat Pendampingan dari Berau Cocoa dan PT Berau Coal, Saenuddin Berhasil Hidupkan Kebun Kakao Mandiri

    Petani Kakao, Saenuddin yang sukses bertani kakao yang didampingi Berao Cocoa dan PT Berau Coal. (Foto: PT Berau Coal)

    Reporter: Umar Daud | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB - Kakao telah sukses membawa nama Berau ke tingkat nasional hingga internasional. Karena itu, Komoditas Kakao terus menjadi tren di Kabupaten Berau. Belum lagi harga kakao yang terus mengalami peningkatan, sehingga banyak diminati. 

    Di balik berita baik itu, terdapat banyak kisah petani yang sudah berdedikasi dalam mengembangkan kebun kakao. Salah satunya Saenuddin, petani Kakao di Rantau Panjang, Kecamatan Sambaliung.

    Diketahui, Saenuddin merupakan petani cokelat mandiri. Dengan memiliki lahan cokelat sekitar 500 meter persegi atau setengah hektare. 

    Kegiatannya sehari-hari Saenuddin adalah menjaga tanaman cokelatnya tetap hidup, menghasilkan buah yang baik dan mendapat keuntungan. 

    Dalam kesempatan khusus, awak media berkesempatan mengunjungi pria ramah itu. Jumat (17/7/2024) itu, sekira pukul 10.00 Wita. Dari pekarangan rumahnya, orang awam akan mengira Saenuddin adalah penjual bibit pohon, namun ketika diperhatikan secara seksama, di belakang rumahnya, terhampar ratusan pohon cokelat yang luas. 

    Saenuddin bercerita, lahan cokelat yang rimbun itu ia mulai tanam sejak 2018, hampir enam tahun yang lalu. Artinya, lahan yang terlihat rimbun dengan pohon-pohon cokelat jenis Hibrida 2 asal Sulawesi itu, mulanya hanyalah lahan tidur. Kini, lahan itu berubah jadi pundi-pundi rupiah yang menguntungkan. 

    "Semangat kita menanam ini harus ada, dahulu lahan kosong kita mau menanamnya kok. Sekarang sudah berbuah dan menghasilkan, harusnya lebih semangat lagi merawatnya, karena sudah memberi penghasilan," ujarnya di sela-sela kunjungan ke kebunnya pada Jumat (17/7/2024). 

    Saenuddin mengakui, bukan orang yang baru terjun di dunia cokelat ini. ia bertutur, sejak 2002 ia telah menjajaki usaha cokelat ini. Tapi, dalam perjalanannya berkebun kakao, pada tahun 2018 ia terus mengasah keahliannya melalui pendampingan PT Berau Coal. 

    "Saya mengenal cokelat ini sudah sejak 2002, hingga saat ini dan mendapat pendampingan dari PT Berau Coal sejak 2018 lalu," katanya.

    Di kesempatan itu, Saenuddin tidak lupa membagikan pengetahuan bahkan mempraktekkan langsung cara merawat cokelat berdasarkan pengalaman dan pendampingan yang ia terima. Mulai dari proses penanaman, hingga beberapa proses khusus yang perlu perhatian.

    Misalnya proses Pruning, proses memangkas daun atau batang pohon yang tidak diperlukan. "Jangan terlalu banyak, kira-kira cahaya masuk, itu cukup. Kebanyakan bisa menyebabkan buah muda mati kering," bebernya.

    Saenuddin mengatakan, selama menggeluti dunia cokelat dari dulu hingga sekarang terdapat satu perbedaan yang paling kentara, yaitu penanganan pasca panen untuk menjual cokelat itu sendiri. Melalui Berau Cocoa, Saenuddin sangat merasa terbantu

    "Berau Cocoa ini, tidak hanya menerima jual saja, tapi pendampingan dan pembinaannya tidak putus. Sedangkan kita petani, tentu juga perlu hal seperti itu," ujarnya. 

    Pendampingan yang diterima Saenuddin baik melalui Berau Cocoa ataupun PT Berau Coal sangat membantu dirinya bertahan dalam menjalani usahanya. Dirinya pun berterima kasih dengan PT Berau Coal dan Berau Cocoa yang setia mendampingi dirinya selama ini. 

    "Saya sangat terasa terbantu, terima kasih Berau Cocoa dan PT Berau Coal," pungkasnya.

    Coordinator of Community Enterprise Development Dept PT Berau Coal, Yandi Rama Krisna, mengatakan bahwa kepiawaian Saenuddin dalam melakukan budidaya cokelat ini sangat baik. Mulai itu dari pembibitan hingga usai panen dilakukan. "Prosedur yang pernah kita sampaikan dijalankan dengan baik," ujarnya. 

    "Beliau, dalam menjual hasil panen, tak hanya basah. Tetapi sudah sampai pada tahap fermentasi, sehingga dari hulu ke hilir lah," tambahnya. (Adv)