Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin
TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabuparten (Setkab) melakukan penandatanganan perjanjian kesepakatan dengan puluhan penerima Beasiswa Kerja Sama.
Penandatanganan ini juga dihadiri orang tua mahasiswa agar bisa bersama-sama membantu Pemkab Kukar melakukan proses pengawasan terhadap anak-anaknya selama mengemban pendidikan di Yogyakarta.
Penandatanganan perjanjian kesepakatan ini dilakukan dengan 11 mahasiswa-mahasiswi Program Studi S1 Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) dan 20 Taruna-taruni Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta.
“Mereka ini angkatan kedua, sebelumnya kita juga sudah merealisasikan Beasiswa Kerja Sama untuk mahasiswa Kukar di UII dan STPN. Khusus yang STPN, 10 orang menempuh pendidikan D1 dan 10 orang D4,” kata Kabag Kesra Setkab Kukar, Dendy Irwan Fahriza, Rabu (24/7/2024).
Beasiswa Kerja Sama merupakan turunan dari program Beasiswa Kukar Idaman. Melalui Beasiswa Kerja Sama ini, Pemkab Kukar akan memberikan pembiayaan pendidikan hingga tuntas selama 4 tahun. Penerima beasiswa akan menerima uang pendidikan yang ditransferkan ke rekening masing-masing, termasuk biaya hidup selama kuliah.
“Selain biaya kuliah, ada juga biaya living cost, terdiri dari uang saku, uang makan, dan uang kos. Jadi mereka kuliah dapat gaji,” ujarnya.
Khusus mahasiswa Prodi Psikologi UII akan mendapat biaya Rp255.940.000 per tahunnya. Rincian biaya pendidikan meliputi pendaftaran Rp200.000, Catur Dharma Rp28.000.000 dan biaya kuliah per semester. Semester I Rp32.400.000, Semester II Rp20.280.000, Semester III Rp20.280.000, Semester IV Rp10.780.000.
Uraian biaya hidup meliputi uang saku Rp10.200.000, uang makan Rp16.200.000 dan tempat tinggal Rp9.600.000. Biaya ini akan didapatkan untuk membiayai hidup selama satu tahun penuh.
“Per bulan uang yang mereka terima untuk biaya hidup Rp3 juta. Uang saku Rp850 ribu, uang makan Rp1.350 ribu, tempat tinggal Rp800 ribu,” rinci Dendy.
Kemudian Taruna-taruni STPN akan menerima biaya pendidikan berbeda, antara D1 dan D4. Untuk D1 PPK akan mendapatkan total biaya pendidikan Rp12.680.000, dengan rincian pendaftaran Rp175.000.000, Semester I Rp6.810.000 dan Semester II Rp5.695.000.
Selanjutnya, D4 Pertanahan menerima pembiayaan kuliah tuntas senilai Rp49.440.000. Rinciannya, pendaftaran Rp175.000.000, Semester I Rp8.860.000, Semester II Rp5.850.000, Semester III Rp6.045.000, Semester IV Rp5.775.000, Semester V Rp5.770.000, Semester VI Rp4.680.000, Semester VII Rp5.485.000, Semester VIII Rp6.820.000.
Pembiayaan non pendidikan Taruna-taruni STPN dianggarkan Rp23.630.000 per orang untuk setiap tahunnya. Meliputi biaya internet Rp720.000, peningkatan kapasitas Rp450.000, makan Rp13.140.000, perlengkapan kamar Rp450.000, seragam PDH tambahan Rp300.000, tas kuliah Rp175.000, pakaian olahraga Rp225.000, topi lapangan Rp60.000, konsumsi dan suplemen selama lima hari pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Taruna Baru (PKKTB) Rp100.000, Pendidikan Diklat Kedisiplinan (Latsatardis) Rp2.010.000, uang saku Rp6.000.000.
Dengan biaya yang telah disiapkan, Dendy berharap penerima beasiswa bisa betul-betul memahami hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawabnya selama menempuh pendidikan.
Ia berpesan, agar putra-putri Kukar yang menerima beasiswa bisa konsisten mempertahankan indeks prestasinya.
“Manfaatkan fasilitas Beasiswa Kukar Idaman ini untuk mewujudkan SDM berakhlak mulia, unggul dan berbudaya. Harapan dan ekspektasi pemerintah daerah sangat tinggi, ini juga sebagai bentuk investasi pembangunan di Kukar,” pesannya.
Sementara itu, Nadila Putri (18), salah satu penerima Beasiswa Kerja Sama. Pelajar asal Kecamatan Samboja Barat ini akan menempuh pendidikan S1 Psikologi di UII. Lulusan SMK Negeri 1 Samboja tersebut bersyukur atas biaya full yang diterimanya dari Pemkab Kukar.
Gadis dengan postur tubuh tinggi itu mengaku, tak pernah menyangka bisa mengenyam bangku pendidikan di tingkat universitas. Dila yang merupakan Paskibraka tahun 2022 ini juga aktif berorganisasi. Ia juga pernah menjadi Duta Siswa Kukar 2022.
“Untuk mengikuti beasiswa ini, saya juga melampirkan sertifikat Duta Siswa Provinsi Kaltim, saya mewakili Provinsi Kaltim di Sumatera Utara,“ ungkapnya.
Berkat keaktifannya di organisasi sekolah dan partisipasi kegiatan eksternal, bisa menghantarkan Dila mengikuti Beasiswa Kukar Idaman. Diakuinya, beasiswa inipun diikutinya saat h-1 berakhirnya pendaftaran dan seleksi.
“Alhamdulillah dapat info dari teman yang sebelumnya ikut program beasiswa yang sama. Tesnya juga berjalan lancar dari awal sampai akhir,” tuturnya.
“Beasiswa ini sangat membantu sekali untuk biaya pendidikan saya, karena memang sebelumnya nggak kepikiran bisa kuliah karena persoalan biaya,” sambungnya. (Adv)