Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga RT 64 Sangatta Utara Tanam Pohon di Jalan Poros H Masdar Kutim

Potret warga RT 64 saat berpose di depan MTSN Insan Cita Sangatta Utara. (Foto: Siswandi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga RT 64 Sangatta Utara Tanam Pohon di Jalan Poros H Masdar Kutim

    PusaranMedia.com

    Potret warga RT 64 saat berpose di depan MTSN Insan Cita Sangatta Utara. (Foto: Siswandi/Pusaranmedia.com)

    Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga RT 64 Sangatta Utara Tanam Pohon di Jalan Poros H Masdar Kutim

    Potret warga RT 64 saat berpose di depan MTSN Insan Cita Sangatta Utara. (Foto: Siswandi/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Siswandi | Editor: Bunyamin 

    SANGATTA - Warga RT 64, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim) mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kutim dengan menanam pohon pisang dan singkong di sepanjang Jalan Poros H Masdar.

    Ini sebagai bentuk ketidakpuasan atas ketidakpedulian pemerintah terhadap jalan yang tidak kunjung dilakukan perbaikan tersebut.

    Kondisi jalan yang sudah lama tidak mendapat perhatian dari pemerintah membuat kondisi jalan tersebut rusak berat dan membahayakan pengendara.

    Banyak kecelakaan telah terjadi, terutama melibatkan ibu-ibu dan anak sekolah yang sering menggunakan jalan tersebut. 

    Para siswa dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Insan Cita yang terletak di RT 64 juga merasakan dampaknya. Mereka mengeluhkan jalan yang licin dan becek saat musim hujan, bahkan sering kali mereka terjatuh.

    "Sudah banyak siswa yang jatuh karena licin dan becek, terutama saat musim hujan," ujar Ketua OSIS MTSN Insan Cita, Muhammad Fauzan Firdaus, Sabtu (27/7/2024).

    Ia meminta pemerintah segera memperbaiki jalan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat, khususnya para pelajar yang harus melintasi jalan tersebut setiap hari.

    Ketua RT 64, Tahiruddin mengungkapkan kekecewaannya terkait ketidakpastian perbaikan Jalan Poros H Masdar. Padahal, pihaknha telah beberapa kali mengajukan proposal ke berbagai instansi pemerintah dan Kodim 0909/KTM.

    Dia menegaskan, selama masa jabatannya sebagai RT, jalan tersebut belum mengalami perubahan signifikan dan harapannya adalah agar jalan tersebut diaspal maupun semenisasi secara menyeluruh.

    Tahiruddin mengaku meski ada bantuan dari CSR untuk perbaikan gang-gang kecil, perbaikan untuk jalan besar masih sangat diharapkan dari pemerintah.

    Dia juga mencatat beberapa anggota DPRD telah berjanji akan membantu, tapi hingga kini belum ada realisasi signifikan dalam perbaikan jalan tersebut.

    Dia mengharapkan Pemkab Kutim lebih fokus pada perbaikan infrastruktur yang mendesak di RT 64, terutama karena wilayah tersebut memiliki fasilitas umum penting seperti sekolah dan masjid.

    Selain itu, Tahiruddin juga mengharapkan perbaikan pada akses air bersih dan kelancaran listrik di wilayah tersebut.

    "Harapannya adalah agar pemerintah tidak membandingkan kondisi RT 64 dengan desa lain, tetapi lebih memperhatikan kebutuhan spesifik dan urgensi perbaikan di wilayah tersebut," katanya saat dikonfirmasi.

    Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, dia yakin masyarakat akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah.

    Perwalian tokoh agama di RT 64, Ustadz Ya'qub menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi jamaah di wilayahnya, terutama saat musim hujan.

    Dia mengungkapkan bahwa jumlah jamaah sholat subuh biasanya mencapai dua shaf atau paling sedikit satu setengah shaf pada musim kemarau. Namun, saat hujan, jumlah jamaah menurun drastis menjadi hanya empat hingga lima orang karena kondisi jalan yang memprihatinkan.

    Hal serupa juga terjadi pada majelis taklim ibu-ibu yang sangat minim kehadirannya saat musim hujan, lagi-lagi disebabkan oleh jalan yang rusak.

    Ustadz Ya'qub menyampaikan bahwa warga sering jatuh di jalan yang rusak tersebut. "Kita berharap agar jalan H Masdar yang tidak terlalu panjang dan luas ini mendapatkan perhatian dan perbaikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim.

    Menurutnya, jika jalan ini diperbaiki atau disemenisasi, akan ada lebih banyak warga yang hadir untuk berjamaah dan kemungkinan besar rumah-rumah di sekitar jalan tersebut akan bertambah.

    Warga RT 64, Nurma Sapri yang dikenal dengan panggilan Mama Khairan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap jalan tersebut, terutama bagi ibu-ibu yang setiap hari mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah.

    "Jalan itu seperti bubur dan sangat licin ketika musim hujan. Saya sudah tiga kali jatuh bersama anak saya di jalan itu. Saya mengantar dua anak setiap pagi, dan kondisi ini sangat membahayakan," ungkap Mama Khairan.

    Menurutnya, jalan H Masdar sangat perlu diperbaiki mengingat RT 64 sudah padat penduduk dan mayoritas yang mengantarkan anak ke sekolah adalah ibu-ibu. Mama Khairan berharap pemerintah Kutai Timur segera melakukan perbaikan jalan yang sudah mereka tunggu selama enam tahun.

    "Kami sudah lama menunggu perbaikan jalan ini, tapi belum ada dikerjakan. Sementara gang sebelah sudah disemenisasi dan diaspal, tapi H Masdar belum tersentuh sama sekali. Kami mohon agar pemerintah segera membantu kami," tegasnya.

    Mama Khairan juga menyampaikan kekecewaannya terhadap anggota DPRD Kutai Timur yang menurutnya hanya datang saat membutuhkan suara namun mengabaikan warga setelah terpilih.

    "Kami sangat kecewa dengan anggota dewan terpilih periode 2024-2029. Sejak terpilih, tidak ada yang datang untuk silaturahmi atau mengucapkan terima kasih. Tolong tengok kami kembali, jangan hanya datang saat butuh suara. Kami berharap ada perubahan dan perhatian lebih dari para wakil rakyat," pungkas Mama Khairan.