Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Ramaikan HUT ke-25 Kabupaten Nunukan, 9 Etnis Sajikan Makanan Khas Tradisional

Suasana penyambutan tamu di Festival Kuliner Tradisional Khas Etnis 2024 (Foto: Prokopim)

BERITA TERKAIT

    Advertorial

    Ramaikan HUT ke-25 Kabupaten Nunukan, 9 Etnis Sajikan Makanan Khas Tradisional

    PusaranMedia.com

    Suasana penyambutan tamu di Festival Kuliner Tradisional Khas Etnis 2024 (Foto: Prokopim)

    Ramaikan HUT ke-25 Kabupaten Nunukan, 9 Etnis Sajikan Makanan Khas Tradisional

    Suasana penyambutan tamu di Festival Kuliner Tradisional Khas Etnis 2024 (Foto: Prokopim)

    Reporter: Diansyah | Editor: Buniyamin

    NUNUKAN - Mewakili Bupati Nunukan, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Nunukan, Abdul Halid membuka Festival Kuliner Tradisional Etnis di GOR Dwikora. 

    Memasuki tempat acara, tamu undangan langsung disambut dengan gembira oleh keluarga besar Tionghoa dengan menampilkan Barongsai, tarian tradisional yang kerap dipertunjukkan saat perayaan Imlek.

    Tarian tradisional ini berasal dari Tiongkok dan biasanya ditarikan oleh dua orang yang mengenakan kostum menyerupai singa.

    Even ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan memeriahkan HUT ke-25 Kabupaten Nunukan pada 2024 ini.

    Abdul Halid mengatakan tujuan festival makanan tradisional ini untuk mempromosikan dan memperkenalkan kepada masyarakat tentang makanan-makanan tradisional etnis yang ada di Kabupaten Nunukan.

    “Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Nunukan telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai pendukung ketersediaan pangan. Beragam bahan baku diolah sedemikian rupa menjadi sebuah kuliner tradisional yang khas dan dapat dinikmati banyak orang sebagai wisata kuliner,” ujar Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid yang dibacakan oleh Abdul Halid.

    Bupati juga memberikan apresiasi atas terlaksananya festival tersebut. Sebab kegiatan ini salah satu upaya dalam memperkenalkan budaya dan adat istiadat yang beragam  serta kekayaan alam yang luar biasa.

    “Mari kita kembangkan kekayaan alam, adat istiadat dan budaya kita agar tidak punah serta menjadi daya tarik wisatawan, sehingga meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat,” ujarnya. 

    Bupati Laura mengatakan pada momentum ini harus dijadikan kesempatan untuk memperkenalkan makanan-makanan tradisional yang sangat beragam dengan jenis yang luar biasa, terbuat dari bahan-bahan alami yang sudah turun temurun dari zaman nenek moyang yang sudah di konsumsi.

    “Saya berharap kepada masyarakat Nunukan agar lebih mengenal lagi makanan-makanan tradisional yang ada di Nunukan," jelasnya.

    Dengan menyajikan makanan yang menggugah selera, mulai dari ikan masak mandar, bakso kampung, tak kalah enaknya dan unik yaitu kue-kue khas Tionghoa yang ada hanya pada saat perayaan Imlek saja. (adv) 

    Ikut meramaikan event tersebut sebanyak sembilan etnis yang ada di Kabupaten Nunukan diantaranya : 
    Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Selatan
    Kerukunan Keluarga Besar Sulawesi Utara
    Kerukunan Keluarga Besar Mandar
    Keluarga Besar Etnis Tionghoa
    Kerukunan Keluarga Besar Dayak Lundayeh
    Keluarga Besar Etnis Tidung
    Keluarga Besar Etnis Jawa
    Keluarga Besar Etnis NTT
    Kerukunan Besar Sulawesi Tenggara