Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Swiss-Belhotel Borneo Samarinda berkolaborasi dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Samarinda untuk mendorong perekonomian lokal melalui kegiatan Culture Festival Indonesia Is Advanced.
Sinergi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM serta memperkuat sektor pariwisata dan perhotelan di Samarinda, sekaligus menciptakan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam festival yang berlangsung pada 15 - 16 Agustus 2024 ini, berbagai UMKM lokal menampilkan produk-produk unggulan mereka, termasuk kuliner, wastra, manik, rempah, jamu, mutiara, rajut, batik serta makanan lokal seperti amplang, abon sapi dan ikan, kue-kue kering, jamu instan, keripik pisang, tas, dan aksesori khas Kalimantan.
General Manager Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Wied Paramartha mengungkapkan acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan, seperti lomba ranking satu, workshop UMKM, pelatihan membatik bersama penyandang disabilitas, pertunjukan kesenian, pelatihan menjahit, dan lomba presentasi produk UMKM.
Wied menyatakan kegembiraannya dapat berkolaborasi dengan UMKM lokal dan berencana membantu mereka mengembangkan produk yang dapat dipasarkan di hotel-hotel di Samarinda.
"Kami berharap para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk mereka, memastikan produk mereka bersertifikat halal, higienis, dan memiliki izin edar dari BPOM. Hal ini penting, terutama untuk hotel berbintang," kata Wied, yang akrab disapa WP.
WP juga mengungkapkan rencana untuk mengadakan kegiatan serupa beberapa bulan sekali, sebagai upaya mendukung UMKM lokal agar bisa masuk ke pasar internasional.
Koordinator Rumah Digital UMKM Samarinda, Irmade Susanti menyatakan bahwa segmen pengunjung hotel biasanya sangat beragam, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hal ini tentunya dapat memberikan peluang besar bagi UMKM untuk memperkenalkan produk mereka. Menurut Irma, pameran di sektor hotel sangat menguntungkan, karena banyak pengunjung hotel yang antusias terhadap produk lokal, sehingga sering kali stok produk habis terjual.
"Semoga produk UMKM bisa masuk ke katalog hotel atau menjadi oleh-oleh khas dari hotel," pungkas Irma.