Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Setelah berhasil mengubah tepi Sungai Mahakam menjadi Teras Samarinda, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kini berfokus pada pembangunan Little Chinatown di area Pelabuhan.
Proyek ini bertujuan untuk menciptakan kawasan Pecinan yang khas dengan budaya Tionghoa, dengan Little Chinatown yang rencananya akan meliputi area mulai dari Jalan Nakhoda, Yos Sudarso, Pangeran Suriansyah, hingga Mulawarman, dengan Klenteng Thien Ie Kong sebagai pusatnya.
Kepala Bagian Kerja Sama Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Idfi Septiani menyampaikan pada 21-25 Agustus 2024, akan digelar workshop dan expo bertajuk "Revitalizing The Chinatown Samarinda".
Acara ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak sebelum memulai proyek tersebut, terutama dari tokoh-tokoh Tionghoa, paguyuban, serta kerukunan keluarga dari berbagai suku yang juga harus dilibatkan.
"Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk kesuksesan proyek ini. Keberhasilan tidak hanya bergantung pada desain yang bagus atau rencana yang matang, tetapi masukan dan partisipasi masyarakat adalah kunci utamanya," jelas Idfi.
Idfi juga menyebutkan bahwa pihaknya akan mempresentasikan empat desain awal Little Chinatown yang terinspirasi dari konsep di Singapura. Desain ini akan disesuaikan dengan penataan kota secara keseluruhan dan perencanaannya melibatkan berbagai perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Karena Pak Wali (Andi Harun) ingin proyek ini dilaksanakan secara partisipatif, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak agar konsep pentahelix dapat berjalan dengan baik," terangnya.
Terkait anggaran yang dibutuhkan, Pemkot Samarinda saat ini masih fokus pada tahap perencanaan dan merangkum ide-ide kreatif dari expo tersebut.
"Berdasarkan diskusi awal dengan tokoh-tokoh Tionghoa, mereka sangat mendukung proyek ini dengan tetap mempertahankan identitas Samarinda. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Pak Wali," tandasnya.