Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pabrik Pengolah BBM Diesel di Jongkang Terbakar, Disdamkarmatan Luncurkan Sembilan Mobil Damkar

Tangkapan layar proses pemadaman di pabrik BBM Diesel. (Foto: Dok. Disdamkarmatan)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Pabrik Pengolah BBM Diesel di Jongkang Terbakar, Disdamkarmatan Luncurkan Sembilan Mobil Damkar

    PusaranMedia.com

    Tangkapan layar proses pemadaman di pabrik BBM Diesel. (Foto: Dok. Disdamkarmatan)

    Pabrik Pengolah BBM Diesel di Jongkang Terbakar, Disdamkarmatan Luncurkan Sembilan Mobil Damkar

    Tangkapan layar proses pemadaman di pabrik BBM Diesel. (Foto: Dok. Disdamkarmatan)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan

    TENGGARONG - Pabrik pengolah Bahan Bakar Minyak (BBM) Diesel PT Bumi Mandala Energi yang ada di Desa Jongkang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terbakar, Rabu (21/8/2024). 

    Dari informasi yang dihimpun media ini, kebakaran mulai terjadi pukul 09.00 WITA. Sesaat setelah kebakaran, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) langsung meluncur ke TKP. 

    Disampaikan Kepala Disdamkarmatan, Fida Hurasani, pihaknya bakal standby di lokasi sampai api benar-benar padam, untuk mengantisipasi adanya api susulan. 

    Total sembilan unit mobil damkar dikerahkan, bersama seluruh anggota dan relawan untuk membantu mempercepat proses pemadaman. 

    “Jam 9 dapat info langsung meluncur. Kita sudah proses pendinginan tungku, sisa-sisa gas masih ada, harus dibuang. Air di selang ngalir terus untuk pendinginan,” ungkapnya. 

    Direktur PT Bumi Mandala Energi, Giarto menyampaikan belum dapat memberikan informasi pasti penyebab kebakaran. Tetapi dugaan awalnya adalah human error. Dia bersyukur api dapat dikendalikan dengan baik oleh Disdamkarmatan. 

    Untuk saat ini, pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab kebakaran yang terjadi. Memang, kata dia, diperlukan waktu dalam proses pemadaman, melalui tahapan menurunkan api dengan gradasi yang disesuaikan suhu normal. 

    “Dari awal api sudah dikendalikan, tapi karena ada tahapan dalam pemadaman, jadi terkesan lama. Kami akan segera ke pihak-pihak terkait dan berkoordinasi dengan tim teknis untuk tindak lanjut insiden ini,” jelasnya. 

    Meski belum pasti, Giarto menyampaikan dugaan awal api muncul karena adanya permasalahan pada salah satu mesin, yang justru tidak sedang dioperasikan. Dijelaskannya, produksi di pabrik dilakukan 24 jam, tetapi tidak semua mesin beroperasi berbarengan. 

    “Ada gas yang lupa tertutup, dugaan awalnya tidak terbakar. Tapi karena gasnya terbuka, jadi ada tekanan berlebih dan mencari ruang untuk menendang keluar. Kebetulan (mesin) di sebelahnya lagi nyala,” terangnya. 

    “Produksi 24 jam, cuma tidak jalan barengan, dan ada shift karyawan.Sumbernya tadi adalah mesin yang posisinya sedang mati, bukan yang lagi hidup. Tapi karena yang mati bermasalah, mempengaruhi yang hidup,” pungkasnya.