Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan menargetkan penamaan mangrove di sepanjang 81 Kilometer (Km) kawasan teluk Balikpapan.
Kabid Tata Lingkungan dan Perlindungan Sumber Daya Alam DLH Balikpapan, Arizal Rahman menyampaikan penanaman mangrove ini sangat dibutuhkan.
"Tetapi dalam hal menanamnya itu tidak mudah, karena kita sudah beberapa cara menanam saja tiba-tiba besoknya sudah larut terbawa arus sungai dan kadang ada juga terbawa sampah," ucap Arizal, Selasa (3/8/2024).
Karena itu, kata dia, ada teknik baru yang diciptakan Pelopor Mangrove Agus Bei seperti di SMPN 25 Balikpapan.
"Alhamdulillah dengan kantong lumpur, tumbuhnya juga bagus. Tapi memang kondisi itu tidak cocok untuk di pesisir pantai," ujarnya.
Sehingga dikatakannya, teknik Buispot BG atau dengan dinding beton saat penanaman pertama mangrove sangat cocok.
"Teknik yang dipakai juga sama Pak Agus Bei, sangat cocok karena untuk melawan arusnya agar tanamannya bisa dihidupkan dulu. Nanti akarnya akan menjuntai ke bawah," ungkapnya.
Bahkan penanaman mangrove ini, ditargetkannya tertanam di sepanjang teluk Balikpapan.
"Kalau target mangrove, dia punya habitat sendiri. Habitat rawa dan pesisir, jadi areanya pesisir Balikpapan mungkin di sepanjang 81 Km dari teluk sampai pesisir laut Teritip. Nah itu yang kita fokus tanami dan mungkin juga akan menambal di bagian dalam," terangnya.
Ia pun menegaskan target penamaan mangrove di kawasan pesisir tersebut tidak menggangu rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan membangun coastal area.
"Coastal area itu masih ada revisi, tetap harus ada pulau di tengahnya. Nah pulau itu yang kita tanami mangrove ini, jadi nanti coastal area bentuknya seperti jembatan kayak di Jakarta Utara. Jadi tidak ada pengaruh dengan pembangunan tersebut," jelasnya. (Adv)