Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Masalah pertanian di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini terpecahkan berkat sumur bor dengan sistem panel surya.
Para petani yang dulunya hanya bisa panen dua kali setahun, sekarang sudah menikmati momen tiga kali masa panen. Awalnya, petani hanya bisa memperoleh 4 ton hasil panen per hektare, kini panen yang bisa diperoleh mencapai 6 ton.
Dua kali masa panen terjadi lantaran air yang sulit diperoleh petani saat masa kemarau. Tapi semenjak Kodim 0906/KKR dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar berkolaborasi membangun sumur bor, petani sudah tidak khawatir lagi, air sudah melimpah mengairi persawahan.
Pada awal 2024, 89 sumur bor dengan sistem panel surya dibangun di lima kawasan pertanian terpadu, yang tersebar di lima kecamatan. Sumur bor ini dimanfaatkan petani untuk mengairi persawahannya saat musim kemarau tiba. Puluhan sumur bor tersebut mampu mengairi 1.636 hektare (ha) lahan pertanian di Kukar dan memberikan keuntungan bagi 66 Kelompok Tani (Poktan).
Pembangunan sumur bor sebagai irigasi pertanian itu merupakan inisiasi Program Gerakan Ketahanan Pangan. Berangkat dari pemikiran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berjalan, dan diproyeksikan penduduk di Kalimantan Timur (Kaltim) akan mencapai 5,7 juta jiwa pada 2030 mendatang.
Jumlah penduduk yang bertambah berujung pada peningkatan konsumsi beras yang signifikan hingga 513.000 ton per tahunnya. Sedangkan, produksi beras di Kaltim hingga 2023 baru mencapai 151.333 persen, yang 43 persennya disuplai dari Kabupaten Kukar.
Hari ini, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen TNI Anggara Sitompul, Dandim 0906/KKR Letkol Czi Damai Adi Setiawan, Bupati Edi Damansyah mengecek kembali manfaat dan hasil atas pembangunan sumur bor itu. Mereka bersama jajarannya melakukan panen raya di Sumber Sari, Kamis (5/9/2024).
"Ini upaya kita untuk memotivasi petani dan meningkatkan hasil pertanian, terbukti hari ini kita panen di lahan seluas 15,5 hektare. Per hektare bisa 5-6 ton," kata Anggara.
Dia berharap, pendampingan dari para penyuluh untuk petani juga bisa terus dilakukan secara masif, khususnya memberikan motivasi agar para petani otpimal meningkatkan hasil panennya. Sehingga, Program Ketahanan Pangan Nasional juga dapat tercapai di Kaltim dan Kukar khususnya.
Sementara Bupati Edi Damansyah menambahkan, Pemkab Kukar bakal mendukung Program Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yakni TNI AD Manunggal Air Bersih (TMAB). Karena program KSAD sejalan dengan Program Kukar Idaman yang telah tertuang dalam RPJMD 2021-2026, yaitu Pembangunan Pertanian Berbasis Kawasan.
Pemkab Kukar memastikan bakal memberi suntikan dana melalui APBD Kukar untuk menyukseskan program yang saling berkaitan ini. Tahun 2024 menjadi tahun ketiga Pemkab Kukar dan Kodim 0906/KKR menjalin kerja sama dalam pembangunan pertanian. Seperti membangun infrastruktur tani, jalan usaha tani, irigasi pertanian, dan lainnya.
"Semoga menjadi dorongan kami di Pemkab Kukar agar lebih fokus bekerja di bidang pertanian ketahanan pangan. Saya juga memastikan program pak KSAD berjalan baik di Kukar.
Edi menyebut, pihaknya pun telah melakukan evaluasi atas pembangunan pertanian yang dilakukan. Seperti tahun 2023 lalu, pemkab fokus pada pembangunan jalan usaha tani. Tapi nyatanya jaringan irigasi yang paling diperlukan oleh para petani.
"Namun ternyata yang paling diperlukan adalah perairannya. Saya terima kasih atas perhatian TNI dalam membantu memajukan pertanian di Kukar," tutupnya.