Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Erau Adat Kutai Dibuka 22 September, 800 Penari Siap Hibur Rakyat Kukar 

Logo Erau Adat Kutai 2024. (Foto: Dok.IG disdikbud.kukar)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Erau Adat Kutai Dibuka 22 September, 800 Penari Siap Hibur Rakyat Kukar 

    PusaranMedia.com

    Logo Erau Adat Kutai 2024. (Foto: Dok.IG disdikbud.kukar)

    Erau Adat Kutai Dibuka 22 September, 800 Penari Siap Hibur Rakyat Kukar 

    Logo Erau Adat Kutai 2024. (Foto: Dok.IG disdikbud.kukar)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin 

    TENGGARONG - Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah menyepakati nama, logo dan tema yang diusung untuk Erau 2024. 

    Erau Adat Kutai adalah nama yang digunakan untuk perhelatan pesta rakyat tahunan di Kota Raja Tenggarong pada 2024 ini. Adapun tema yang diusung adalah Memajukan Kebudayaan, Mengagungkan Peradaban Nusantara. 

    Terkait logo, Kesultanan Kutai dan Disdikbud tetap konsisten dengan Ketopong yang menjadi ikon utama dalam pelaksanaan Erau. Hanya saja, setiap tahunnya logo Erau yang identik dengan Ketopong selalu dikreasikan berbeda. 

    “Kalau logo kita sama seperti yang lalu-lalu, tetap menggunakan Ketopong, yaitu Mahkota yang biasa dikenakan Sultan Kutai Kertanegara,” jelas Kabid Kebudayaan, Puji Utomo, Senin (9/9/2024). 

    Seremoni pembukaan Erau akan dilaksanakan pada 22 September di Stadion Rondong Demang, dengan penampilan tari massal dari 800 penari.

    Pelaksanaan Erau Adat Kutai 2024 akan berlangsung selama delapan hari hingga 29 September.  “Hari terakhir ini nanti belimbur, terus malam harinya ada pemberian gelar oleh Sultan. Besoknya atau Senin itu merebahkan Tiang Ayu, tanda Erau berakhir,” jelasnya.  

    Dalam tahapan menyambut Erau, Disdikbud Kukar melakukan promosi dengan menggelar Raya Budaya Nuju Erau Adat Kutai di empat kabupaten/kota Kaltim, di antaranya Balikpapan, Sangatta, Bontang, Samarinda.

    Diketahui, Erau merupakan salah satu festival budaya tertua di nusantara. Erau telah berlangsung sejak masa awal Kesultanan Kutai berdiri.

    Pertama kali Erau dilaksanakan pada upacara Tijak Tanah dan mandi ke Tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. 

    Kemudian Erau dilaksanakan lagi pada saat Aji Batara Agung Dewa Sakti diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama pada 1300 Masehi.

    Sejak saat itu, Erau menjadi sebuah tradisi budaya yang mengiringi pergantian dan pengangkatan raja baru di Keraton Kutai Kartanegara. 

    Selain diadakan pada pergantian dan pengangkatan raja baru, Erau juga diadakan pada saat pemberian gelar kepada rakyat yang dianggap berjasa kepada Kerajaan Kutai Kertanegara.