Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan meresmikan program penyediaan air bersih di Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU), Rabu (11/9/2024).
Program tersebut dinamai "Kota Kita Balikpapan" yang diinisiasi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Balikpapan berkolaborasi dengan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB).
Sejak sebulan lalu, program tersebut telah disosialisasikan. Proyek perubahan ini untuk peningkatan sumur bor dalam yang sudah ada di RT 35 Kelurahan GSU, Kecamatan Balikpapan Tengah.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kota (Setkot) Balikpapan, Neny Dwi Winahyu menyampaikan, program Kota Kita Balikpapan untuk menata permukiman.
"Kota Balikpapan sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan pesat dan tidak lepas dari berbagai tantangan, khususnya dalam penataan permukiman," katanya.
Ia menyebut pertumbuhan kota yang dinamis sering kali tidak seimbang dengan penyediaan fasilitas permukiman yang memadai, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Ini berpotensi menciptakan kawasan kumuh yang tidak hanya mengurangi estetika kota, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat.
"Menyadari tantangan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Disperkim meluncurkan proyek perubahan, yaitu Kota Kita Balikpapan," ujarnya.
Kata dia, program ini merupakan sebuah gerakan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antar lintas sektor, yakni pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media.
"Kita ingin memastikan bahwa penataan kawasan permukiman, terutama kawasan kumuh dilakukan dengan pendekatan yang holistik dan inklusif. Yang membuat saya bangga adalah dalam proyek ini, kita menempatkan masyarakat sebagai subjek," bebernya.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin menyampaikan, program Kota Kita Balikpapan ini untuk menata pemukiman tanpa kumuh. Salah satunya penyediaan kebutuhan air bersih.
"Jumlah penduduk Balikpapan saat ini berjumlah 900 ribu jiwa, produksi airnya 3.500 liter/detik. Produksi airnya sekarang cuma 1.500, kita kurang 2.000 liter/detik. Itulah yang kita manage," kata Yudhi.
Ia mengungkapkan cara mengelola kebutuhan air bersih itu dengan memperbaiki semua pompa dan pipa yang bocor.
"Kalau ada daerah yang belum dialiri air, kita akan mengantarkan melalui non perpipaan atau tangki," ujarnya.
Air yang berasal dari sumur bor dalam ini akan dikirim melalui tangki, kemudian tangki akan diantarkan ke dalam tandon masyarakat.
"Sekarang kita berkolaborasi dan ini adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) kita yang diusahakan sampai air bakunya terpenuhi," ungkapnya.
Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap berhemat dalam penggunaan air bersih. "Contohnya beberapa hotel saya imbau untuk mengusahakan AC pakai air hujan buat placing, jadi tidak pakai air bersih," jelasnya.
Dirinya pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen berhemat penggunaan air bersih. "Kita sudah di jalan yang benar, sudah on the track nih sekarang. Insya Allah, kalau kita semua komitmen dan kita konsisten untuk memperbaiki PDAM ini. Saya yakin tahun depan, Balikpapan sudah terlepas permalasahan air bersih," harapannya.