Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin
TENGGARONG - Erau Adat Kutai 2024 akan dimulai dengan pelaksanaan Pra Erau yang dilakulan oleh pihak Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura.
Ini disampaikan PPTK Pelaksanaan Erau Adat Kutai Disdikbud Kukar, Awang Rifani kepada awak media.
Pra Erau merupakan ritual adat yang hanya bisa dikerjakan pihak Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura.
Awang Rifani menyebut beberapa ritual Pra Erau itu meliputi Titi Bende, yakni keliling Kota Raja Tenggarong untuk menginformasikan ke masyarakat bahwa Erau akan dilaksanakan.
Kemudian Menjamu Benua yang rangkaiannya dilaksanakan di tiga titik, yakni Kepala Benua, Tengah Benua dan Buntut Benua.
Menjamu Benua adalah salah satu rangkaian upacara adat untuk memberi kabar kepada para makhluk halus di alam gaib bahwa Pesta Adat Erau akan dimulai.
Selanjutnya Beluluh Awal, Merangin I, Merangin II, Merangin III dan Ngatur Dahar di Keraton Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura atau yang sekarang dikenal Museum Mulawarman.
“Biasanya, Erau memakan waktu 14-15 hari, termasuk pelaksanaan Pra Erau dan Erau,” ucapnya. Pembukaan Erau Adat Kutai 2024 resmi dimulai pada Sabtu (21/9/2024) pekan depan.
Ada dua acara berbeda, yaitu dari pihak Kesultanan dan seremoni tari massal persembahan pemerintah daerah di Stadion Rondong Demang.
Mulai pukul 7.30 WITA, Sultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin akan mendirikan Tiang Ayu di Keraton, pertanda pasta rakyat Erau telah dimulai.
Setelah prosesi ini selesai, dilanjut pembukaan seremoni Erau dengan penampilan 800 penari massal pukul 08.00-12.00 WITA. “Sorenya setelah Ashar, Sultan akan beluluh pertama, malamnya upacara ritual bepelas,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Erau Adat Kutai 2024 bersamaan dengan momen pesta demokrasi, Pilkada serentak. Mulanya, pelaksanaan Erau ditetapkan pada 22-29 September.
Hanya saja, pelaksanaannya berbarengan dengan agenda KPU untuk melakukan penetapan pasangan calon, dikhawatirkan terjadi penumpukan masa berlebih, maka Erau dimajukan satu hari menjadi tanggal 21 September.
“Takutnya mengganggu keamanan, jadi disepakati dimajukan. Belimbur tetap pada 29 September, merebahkan Tiang Ayu pada 30 September 2024,” sebutnya.