Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Jalan Longsor di Jembayan Semakin Parah, Jalur Penghubung Tenggarong-Loa Janan Terancam Putus

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Jalan Longsor di Jembayan Semakin Parah, Jalur Penghubung Tenggarong-Loa Janan Terancam Putus

    PusaranMedia.com

    Jalan Longsor di Jembayan Semakin Parah, Jalur Penghubung Tenggarong-Loa Janan Terancam Putus

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin

    TENGGARONG - Kondisi jalan poros Loa Janan-Tenggarong di RT 4 Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang longsor beberapa waktu lalu semakin memprihatinkan.

    Longsor masih terjadi di titik yang sama dengan kedalaman mencapai dua meter dan kini jalan raya di wilayah itu terancam putus.

    Sebelumnya, titik tersebut telah mengalami longsor pada sebagian jalannya, sekarang longsor semakin merembet dan perlahan membuat aspal retak hingga alami penurunan. 

    Jalan raya ini merupakan jalur utama yang menjadi penghubung antar kecamatan, Tenggarong-Loa Janan. Jika tak segera mendapat penanganan, maka akses lalu lintas akan terputus. 

    Dengan kondisi ini warga setempat harus memutar otak melakukan pengalihan lalu lintas satu arah. 

    Kepala Desa Jembayan, Erwin mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk dapat membantu sistem pengalihan arus lalu lintas. 

    Namun, upaya laporan Erwin tak berbuah manis, sebab kewenangan atas jalan tersebut bukanlah pemerintah kabupaten, melainkan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

    “Intinya saya sudah melaporkan, tapi ini jalan statusnya milik nasional,” kata Erwin, Jumat (20/9/2024). 

    Jalan yang semakin hari semakin amblas tersebut masih dapat dilintasi kendaraan. Hanya saja beban kendaraan yang berat dapat memperburuk keadaan, mengingat bagian bawah jalan tersebut adalah Sungai Mahakam.

    Untuk motor, ada jalur alternatif yang disiapkan, sebuah gang yang bisa tembus ke pasar dan keluar ke jalan utama. 

    Terkait pengalihan arus lalu lintas, Erwin menyebut telah dibuat pemberitahuan sejak satu pekan lalu, bahwa kendaraan roda enam ke atas dengan muatan berlebih tidak bisa melintas. 

    “Mereka tetap dilewatkan, karena ini menjadi lahan pencarian preman sekitar sana. Akhirnya seperti sekarang berdampak ke warga RT 4,” sebutnya. 

    Padahal, lanjut Erwin, sempat dilakukan perbaikan pada titik longsor yang lama, tetapi justru terjadi longsor susulan. Akhirnya satu rumah ambruk dan tenggelam lagi. 

    “Lagi perbaikan tapi kondisinya malah semakin marah. Andaikan dari minggu kemarin tidak dibiarkan lewat, tidak akan separah ini longsornya,” tandasnya.