Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Temui Ketua Menteri Sabah, KRI Tawau Bahas Sejumlah Kerja Sama Dua Negara 

Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo dan Ketua Menteri Sabah Datuk Seri Panglima Haji Hajiji bin Haji Noor (Foto: KRI Tawau)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Kalimantan Utara

    Temui Ketua Menteri Sabah, KRI Tawau Bahas Sejumlah Kerja Sama Dua Negara 

    PusaranMedia.com

    Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo dan Ketua Menteri Sabah Datuk Seri Panglima Haji Hajiji bin Haji Noor (Foto: KRI Tawau)

    Banner ADV

    Temui Ketua Menteri Sabah, KRI Tawau Bahas Sejumlah Kerja Sama Dua Negara 

    Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo dan Ketua Menteri Sabah Datuk Seri Panglima Haji Hajiji bin Haji Noor (Foto: KRI Tawau)

    Reporter: Diansyah | Editor: Buniyamin

    NUNUKAN -  Konsul RI di Tawau, Aris Heru Utomo kembali melakukan kunjungan hormat kepada Ketua Menteri Negeri Sabah, Datuk Seri Panglima Haji Hajiji bin Haji Noor di kantor jabatan Ketua Menteri Sabah-Menara Kinabalu, Kota Kinabalu.

    Kunjungan ini untuk memperkenalkan diri sebagai Kepala perwakilan Pemerintah Indonesia di Konsulat RI Tawau yang baru.

    Aris mengatakan dalam kunjungan tersebut, pihaknya membicarakan kerja sama di berbagai bidang antara Indonesia-Malaysia, terutama kerja sama antara ke lima wilayah kerja Konsulat RI Tawau yang meliputi Tawau, Kunak, Lahad Datu, Kalabakan dan Semporna dengan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan.

    "Adapun kerja sama yang kami bicarakan meliputi antara lain di bidang sosial budaya, pendidikan, pelindungan warga negara Indonesia (WNI) dan ekonomi serta perdagangan perbatasan," ujar Aris kepada pusaranmedia.com, Kamis (26/9/2024). 
     
    Untuk bidang sosial budaya, dikatakan Aris, baik KRI dan Sabah memandang pentingnya menjaga jalinan antar anggota masyarakat, mengingat bahwa secara geografis kelima wilayah yang menjadi wilayah kerja Konsulat RI Tawau berbatasan langsung dengan Indonesia dan secara demografis banyak warga Malaysia yang merupakan keturunan dari Indonesia, terutama dari etnis Jawa, Bugis, Nusa Tenggara dan beberapa etnis lainnya. 

    "Di bidang pendidikan, kami tentu sangat menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Sabah yang telah memberikan perhatian dan mendorong pengadaan fasilitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang orang tuanya bekerja di ladang. Anak-anak Indonesia tersebut diberi kesempatan untuk belajar melalui Community Learning Center (CLC) yang dikelola bersama oleh pemberi kerja (syarikat perkebunan) dan guru-guru Indonesia yang ditugaskan Pemerintah Indonesia," ujarnya. 
     
    Aris berharap keberadaan CLC di ladang-ladang dapat diperbanyak agar dapat menampung lebih banyak lagi anak-anak Indonesia untuk belajar.

    Disampaikan pula oleh Konsul RI, dirinya berharap surat izin permohonan sejumlah CLC yang sudah diajukan dapat segera disetujui agar keberadaan CLC tersebut tidak dianggap ilegal. 

    Di bidang pelindungan WNI, Konsul RI mengapresiasi kebijakan Pemerintah Sabah untuk melakukan pemutihan bagi pendatang yang tidak memiliki dokumen (Undocumented) atau melewati ijin tinggal di Sabah, terutama kepada WNI. 

    Kebijakan Pemerintah Negeri Sabah tersebut memberikan keuntungan bagi banyak pihak, khususnya pekerja dan pemberi kerja. Di mana pekerja dapat diuntungkan karena memiliki status kewarganegaraan yang jelas dan dapat bekerja legal, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan upah yang layak sesuai ketentuan. 

    "Pemberi kerja pun diuntungkan dengan memiliki pekerja yang jelas status kewarganegaraannya tanpa khawatir pekerjanya dipulangkan karena melanggar keimigrasian," ucap Aris. 

    Pada bidang kerja sama ekonomi perbatasan, Ketua Menteri Sabah dan Konsul RI memahami pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi perbatasan menyusul perpindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur. 

    Untuk itu diharapkan kerja sama kedua negara dapat ditingkatkan lagi terutama konektivitas jalur perdagangan, bukan hanya melalui laut tetapi juga darat dan udara.

    Dalam kaitan ini, Ketua Menteri Sabah menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyelesaikan pembangunan jalan di perbatasan Sei Manggaris, begitupun sedang dijajaki pembukaan jalur transportasi udara Tawau -Tarakan oleh maskapai penerbangan Malaysia. 

    "Ketua Menteri Sabah dan kita sendiri memahami bersama bahwa guna meningkatkan dan memperlancar kerja sama di berbagai bidang seperti sosial budaya, pendidikan, pelindungan WNI dan pengembangan ekonomi perdagangan perbatasan, maka kedua belah pihak perlu bekerja sama dan bersinergitas lebih erat dan lebih baik lagi di masa mendatang," pungkasnya.