Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Pembangunan RKB Sekolah di Pedalaman Perlu Perhatian, Suharno Minta Pemerataan 

Anggota DPRD Berau, Suharno. (Foto: Umar Daud/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kabupaten Berau

    Pembangunan RKB Sekolah di Pedalaman Perlu Perhatian, Suharno Minta Pemerataan 

    PusaranMedia.com

    Anggota DPRD Berau, Suharno. (Foto: Umar Daud/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Pembangunan RKB Sekolah di Pedalaman Perlu Perhatian, Suharno Minta Pemerataan 

    Anggota DPRD Berau, Suharno. (Foto: Umar Daud/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Umar Daud | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB - Anggota DPRD Berau, Suharno menyoroti pembangunan sekolah agar tidak terus berfokus di kawasan perkotaan.

    Masih Banyak sekolah khususnya pembangunan Ruang Kelas Belajar (RKB) di daerah pedalaman yang belum maksimal. 

    Untuk itu, ia mengimbau, pemerintah daerah bisa mengevaluasi pemerataan sekolah. Sehingga tidak lagi terjadi ketimpangan antara pembangunan sektor pendidikan antara perkotaan dan kampung.

    "Kalau bisa jangan di kota saja dibangun, di kampung juga harus. Apalagi ruang belajarnya. Jangan sampai luput dari perhatian pemerintah," katanya, Senin (1/10/2024).

    Meski begitu, disampaikannya, langkah pemerintah untuk mulai memperhatikan pembangunan RKB memang patut didukung. Namun, dengan catatan, anggaran yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal.

    "UU itu mewajibkan bahwa anggaran pendidikan itu 20 persen. Itu sebetulnya tidak bisa ditawar-tawar apapun alasannya. Saya sangat tidak setuju kalau nanti dikatakan lagi anggaran itu kurang karena terpecah juga ke OPD lain," tuturnya.

    Kepala Disdik Berau Mardiatul Idalisah menjelaskan tahun ini terdapat anggaran Rp71 miliar untuk pembangunan RKB. Namun, anggaran itu hanya untuk RKB di wilayah dalam Kota Tanjung Redeb.

    "Paling banyak itu di Tanjung. Kenapa? Yang pertama, penduduk semakin bertambah. Kemudian, yang kedua lokasinya sempit. Sehingga mau tidak mau kita buat tingkat. Kalau di kecamatan lain hampir tuntas, ya," katanya.

    Menurutnya, pembangunan RKB di Tanjung Redeb lebih banyak untuk SD dan SMP. Kendati demikian, dari anggaran kurang lebih Rp 71 miliar yang disiapkan itu, terdapat porsi anggaran juga untuk RKB TK.

    "Kita gunakan anggaran murni tahun ini. Total fisiknya di SD itu Rp31 miliar, SMP Rp35 miliar, dan TK Rp5 miliar. Itu sudah termasuk DAK. Kita tidak bisa gunakan anggaran dari ABT karena waktunya tidak cukup," bebernya.

    Disampaikannya pula pembangunan RKB itu dilakukan sesuai hasil usulan dari sekolah, usulan dari Musrenbang, dan monitoring langsung dari Disdik.

    Adapun beberapa sekolah yang menjadi sasaran pembangunan, khususnya di Tanjung Redeb, seperti SD 19, SMP 3, dan SMP 1.

    "Kalau satu RKB itu, rata-rata Rp 300 juta, kalau SMP Rp 350 juta. Karena beda luasannya. Terus untuk SD Rp 300 juta itu kalau tidak bertingkat ya. Kalau bertingkat mahalnya di fondasi," pungkasnya. (Adv)