Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Bila selama ini pembahasan Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek Malindo) terfokus dengan Pemerintah Sabah, Malaysia kini Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah membangun kerja sama dengan Pemerintah Serawak, Malaysia yang notabene berbatasan langsung dengan Dataran Tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan dan Apau Kayan, Kabupaten Malinau.
Belum lama ini, Pemprov Kaltara menyusun isu-isu strategis dalam persiapan pertemuan Sosek Malindo tersebut.
Fungsional Pengendalian Barang Pokok, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Perindustrian Perdagangan (DKUMKPP) Nunukan, Abdul Rahman yang mengikuti persiapan tersebut dan berada pada kelompok kertas kerja II mengatakan dalam kertas kerja itu berfokus pada tiga hal. Diantaranya, bidang ekonomi, bidang perdagangan dan bidang perhubungan.
"Usulan yang dibahas saat rapat pertama itu diperlukan adanya kerja sama dalam bidang promosi potensi objek wisata yang ada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yakni Apau Kayan," ujar Abdul Rahman.
Selain itu, isu selanjutnya yakni perlunya peningkatan akses jalan dari Long Nawang ke daerah Bukit Mabong, Distrik Kapit, Divisi Kapit, Negara Bagian Sarawak. Terakhir, terkait legalitas keluar masuk kendaraan roda empat dan dua antar kedua negara.
"Kami menganggap bahwa memang perlu adanya kerja sama perdagangan antar kedua negara antara Indonesia-malaysia," ujarnya.
Dikatakan Rahman, selain itu kerja sama berupa pengawasan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) juga perlu dilakukan, mengingat masih tingginya perlintasan orang yang tidak memiliki dokumen atau Ilegal. Kemudian, kerja sama perdagangan antara Indonesia-Malaysia.
"Karena masyarakat kesulitan dalam hal penyediaan barang kebutuhan sehari-hari. Selain itu, adanya pungli (biaya tidak resmi) oleh petugas Malaysia selama perjalanan barang masih di wilayah Malaysia. Kemudian itu adanya permainan harga hasil produk dari wilayah Krayan oleh pihak Malaysia," jelasnya.
Lanjutnya, dibutuhkan legalisasi kelembagaan perdagangan antara kedua wilayah. Dikarenakan kedua pihak saling ketergantungan kebutuhan pokok yang berbeda.
Tidak itu saja, lanjut Rahman, kerja sama pengembangan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Ini untuk memperkuat dan mengembangkan kerja sama berbasis saling menguntungkan di bidang ketahanan pangan meliputi holtikultura, peternakan, perikanan dan pertanian.
"Kita juga akan mendorong kerja sama perdagangan hasil UMKM di perbatasan Krayan. Ini bertujuan untuk pemasaran hasil UMKM wilayah Krayan ke Sarawak, Malaysia dan Sebaliknya," pungkasnya.