Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan 

SANGATTA – Klub Marching Band Waditra Prima Sangatta (WPS), kembali menorehkan prestasi nasional. WPS yang merupakan marching band di bawah naungan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB), PT Kaltim Prima Coal (KPC) ini berhasil meraih gelar Juara Umum pada Piala Raja Hamengkubuwono 2024, salah satu kompetisi marching band paling bergengsi di Indonesia yang berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim WPS menunjukkan performa gemilang dengan meraih kemenangan di semua kategori lomba mulai dari Display, Field Commander, Wind Caption, Percussion Caption, Colourguard Caption, Visual Caption, dan General Effect.

Dengan kemenangan di kategori-kategori ini, WPS berhasil membawa pulang Piala Bergilir Raja HB Cup Divisi Umum, memperkuat posisi mereka sebagai salah satu tim marching band terkuat di Indonesia.

Tidak hanya sukses di arena kompetisi utama, WPS juga meraih Juara I dalam Lomba Malioboro Street Parade kategori umum pada 18 Oktober 2024, serta membawa pulang Piala Panglima TNI.

Kepala Pelatih Waditra Prima Sangatta, Hendri Sulistyo mengapresiasi hasil kerja keras tim yang terdiri dari 106 pemain, enam pelatih, dan 24 official.

Ia menyebut kemenangan ini sebagai buah dari dedikasi, disiplin, dan kekompakan yang terjalin selama berbulan-bulan latihan intensif.

"Ini adalah hasil dari dukungan luar biasa dari sekolah, komite, manajemen PT KPC, dan tentunya masyarakat," ujarnya.

Hendri juga menegaskan Piala Raja Hamengkubuwono merupakan salah satu kompetisi paling prestisius di Indonesia, sehingga kemenangan ini sangat berarti bagi tim.

"Sebelumnya, pada 2019, kami juga menjadi Juara Umum di Grand Prix Marching Band (GPMB) di Istora Senayan, Jakarta," tambahnya.

Pjs Bupati Kuttim, Agus Hari Kesuma, menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota tim WPS atas kontribusi mereka dalam mengharumkan nama Kabupaten Kutim di tingkat nasional. 

Ia berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa dan sekolah lain di Kutim untuk terus berprestasi. "Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi siswa dan sekolah lain di Kutim," ungkapnya.