Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

ISBI Kaltim Dongkrak Mutu Pendidikan dan Ekonomi Pariwisata Kukar

Gedung perkuliahan ISBI Kaltim yang berada di kompleks Museum Mulawarman (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    ISBI Kaltim Dongkrak Mutu Pendidikan dan Ekonomi Pariwisata Kukar

    PusaranMedia.com

    Gedung perkuliahan ISBI Kaltim yang berada di kompleks Museum Mulawarman (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    ISBI Kaltim Dongkrak Mutu Pendidikan dan Ekonomi Pariwisata Kukar

    Gedung perkuliahan ISBI Kaltim yang berada di kompleks Museum Mulawarman (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah 

    TENGGARONG - Pemerintah Kabupaten (Kukar) tengah mengupayakan keberlanjutan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kaltim. Karena keberadaannya bisa turut mendongkrak ekonomi dan pariwisata. Dan secara tidak langsung bisa meningkatkan indeks mutu pendidikan, khususnya di Kukar.

    Selain itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Slamet Hadiraharjo menyebutkan, orang-orang yang takut kuliah karena permasalahan biaya dan jarak tak perlu lagi pusing mempermasalahkan itu. “Orang dulu berpikir mau kuliah jauh, pasti biaya mahal. Tapi dengan di kampung kita ada banyak orang yang akan kuliah di situ,” sebutnya. 

    Untuk itu, jika ISBI benar-benar dilanjutkan, maka dampak untuk keberlanjutannya bisa sangat menguntungkan sekali. Slamet juga menerangkan, dengan banyaknya mahasiswa yang nantinya datang untuk menempuh pendidikan, bisa membantu perkembangan wilayah. Otomatis Kukar akan semakin ramai, perputaran ekonomi juga pasti berjalan degan baik. 

    Tak hanya itu, keuntungan lainnya adalah kebudayaan. Dengan notabene ISBI yang mengasah mahasiswa di bidang seni dan budaya, maka dapat mendukung wisata Kukar sebagai daerah peradaban kebudayaan. Dalam hal ini, ekonomi dan kebudayaan pasti akan saling terintegrasi. “Ada kreativitas, tari-tarian akan berkembang, otomatis wisata juga akan banyak didatangi,” jelas Slamet. 

    Namun, memang masih ada beberapa hal yang harus dipenuhi, seperti pemenuhan adanya gedung perkuliahan sendiri tanpa harus menumpang. Karena memang untuk lahan memang sudah ada, hanya perlu dilanjutkan dengan pembangunan fisiknya saja. Baru kemudian dilanjutkan dengan pembentukan satuan kerja (Satker).

    Karena, selain Kemendikbud, ada Kemenag dan Kemenkes yang memohon untuk memanfaatkan lahan yang ada. “Masalah itu (lahan) nanti ada yang bermohon coba kita komunikasikan kepada Bupati. Misalkan kita bisa menyediakan lebih bagus lagi, Kukar lebih rame,” tandasnya.