Reporter: Adi Kade | Editor: Bambang Irawan
PENAJAM - Bandar Udara (Bandara) Nusantara dibangun pemerintah pusat di atas lahan seluas 621 hektare (Ha) di wilayah Kelurahan Pantai Lango dan Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Infrastruktur transportasi udara penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN) di groundbreaking atau peletakan batu pertama oleh Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada 1 November 2023.
Bandara Nusantara yang ditargetkan pemerintah pusat rampung pada Desember 2024, saat ini sedang berprogres. Pemerintah membangun bandara penunjang IKN dengan panjang runway atau landasan pacu 3.000 meter dan lebar 45 meter. Sedangkan terminal bandara dibangun seluas 7.350 meter persegi yang sedang dalam tahap pengerjaan.
Sejak bandara penunjang IKN dibangun pemerintah pusat, warga Kelurahan Gersik dan Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam seakan ‘akrab’ dengan alat berat dan truk pengangkut material bandara.
Titik pembangunan runway Bandara Nusantara melintasi akses jalan utama warga Kelurahan Gersik dan Jenebora. Ketika menuju ke dua kelurahan pesisir di Kecamatan Penajam, bisa melihat langsung proses pembangunan bandara dari jarak dekat.
Bahkan, jalan rigid beton dari arah simpang tiga Kelurahan Pantai Lango- Kelurahan Gersik sebagian telah dipotong atau pembangunan landasan pacu Bandara Nusantara.
Lurah Gersik, Ommar Mildat mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sedang melakukan peningkatan jalan alternatif untuk akses warga Kelurahan Gersik dan Jenebora karena dalam waktu dekat, akses jalan utama menuju Kelurahan Gersik dan Jenebora akan ditutup total. Sebagian jalan utama tersebut telah diputus untuk pembangunan bandara.
“Jalan alternatif itu, sudah ada badan jalannya. Saat ini sedang proses rigid beton, informasinya dalam dua pekan ke depan sudah rampung,” kata Ommar, Rabu (6/11/2024).
Ommar mengungkapkan, warga Kelurahan Gersik sempat ada yang keberatan dengan jalan alternatif tersebut karena jarak tempuh bertambah hingga 4,5 kilometer (Km) menuju simpang Kelurahan Pantai Lango.
“Sempat ada riak di warga Gersik terkait pemindahan akses jalan, karena bertambah jauh. Kalau yang jalan utama yang digunakan untuk pembangunan bandara itu, jaraknya hanya setengah kilometer,” ujarnya.
Ommar mengungkapkan, akses jalan alternatif tersebut telah disosialisasikan ke warga setempat. Akse jalan utama yang melintasi areal pembangunan Bandara Nusantara akan ditutup permanen setelah jalan alternatif untuk warga setempat rampung dikerjakan oleh Kementerian PU.
“Hari ini disosialisasikan ke warga terkait rencana pengalihan akses warga ke jalan alternatif,” pungkasnya.