Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Andi Satya Adi Saputra Prihatin dengan Permasalahan di RSUD AWS

Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto: Dok.DPRD Kaltim)

BERITA TERKAIT

    DPRD Prov. Kalimantan Timur

    Andi Satya Adi Saputra Prihatin dengan Permasalahan di RSUD AWS

    PusaranMedia.com

    Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto: Dok.DPRD Kaltim)

    Andi Satya Adi Saputra Prihatin dengan Permasalahan di RSUD AWS

    Anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. (Foto: Dok.DPRD Kaltim)

    SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra mengungkapkan keprihatinannya terhadap berbagai permasalahan yang terjadi berkaitan dengan pelayanan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.

    Menurutnya, penumpukan pasien, terutama yang menggunakan BPJS, menjadi tantangan utama yang harus segera ditangani oleh manajemen rumah sakit milik Pemprov Kaltim ini.

    Legislator yang pernah bekerja di RSUD AWS selama tujuh tahun ini menyatakan cukup memahami kondisi dan masalah yang terjadi di rumah sakit terbesar di Kaltim tersebut.

    “Sebagai seseorang yang pernah berada di dalam sistem, saya melihat langsung bagaimana setiap hari RS AWS melayani ratusan bahkan mungkin ribuan pasien BPJS,” ungkapnya, Selasa (5/11/2024).

    Ia menjelaskan, sekitar 80-90 persen pasien yang berobat ke RSUD AWS merupakan peserta BPJS dan banyak dari mereka sudah mengantre sejak subuh. Tapi, sistem pendaftaran yang kini berbasis online masih menghadapi kendala.

    “Saat ini sistem pendaftaran sudah menggunakan sistem online, tetapi jika server mengalami gangguan atau down, ini menghambat seluruh pelayanan di poliklinik. Akibatnya, terjadi penumpukan pasien yang tidak bisa dilayani,” jelas Andi Satya.

    Permasalahan ini, menurutnya, dapat berdampak serius terutama bagi pasien yang membutuhkan penanganan segera. Ia menekankan bahwa manajemen rumah sakit harus cepat bertindak jika terjadi masalah pada sistem.

    Selain masalah pendaftaran, Andi Satya juga menyoroti antrean panjang di apotek rumah sakit, khususnya untuk pasien BPJS. “Kadang pasien bisa berada di rumah sakit dari pagi hingga sore hanya untuk menyelesaikan seluruh proses berobat, mulai dari antre pendaftaran hingga menunggu obat di apotek. Ini jelas bukan pelayanan yang ideal,” tambahnya.

    Sebagai anggota legislatif, Andi Satya mendukung penuh upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur. Ia berharap, pihak manajemen RSUD AWS segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.

    “Saya yakin semua pihak di rumah sakit, baik dokter maupun tenaga kesehatan lainnya, ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Namun, manajemen harus mempercepat langkah-langkah perbaikan agar pelayanan bisa lebih efisien dan waktu tunggu pasien bisa dikurangi,” pungkasnya. (Adv)