Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Antisipasi Banjir, Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut Bakal Menormalisasi Sungai Belayan

Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono. (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    Diskominfo Kutai Kartanegara

    Antisipasi Banjir, Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut Bakal Menormalisasi Sungai Belayan

    PusaranMedia.com

    Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono. (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Antisipasi Banjir, Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut Bakal Menormalisasi Sungai Belayan

    Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono. (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan 

    TENGGARONG - Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut berencana menormalisasi Sungai Belayan untuk mengantisipasi ancaman banjir yang bisa datang sewaktu-waktu. 

    Pendangkalan Sungai Belayan di Kecamatan Kembang Janggut kini menjadi perhatian serius pemerintah setempat. Kondisi ini telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama banjir tahunan dan terganggunya akses transportasi.  

    “Kondisi ini mempengaruhi kehidupan warga. Saat musim hujan, banjir menjadi ancaman besar, sementara di musim kemarau, pendangkalan sungai membuat aktivitas transportasi sulit dilakukan,” ujar Plt Camat Kembang Janggut, Suhartono. 

    Dijelaskannya, Sungai Belayan mempunyai peran vital sebagai jalur transportasi utama bagi masyarakat, khususnya desa-desa terpencil. Pendangkalan menyebabkan sedimen menumpuk, membuat perahu dan kapal sulit beroperasi. Pada akhirnya hal ini menghambat distribusi barang dan mobilitas masyarakat.  

    “Desa-desa seperti Muai, Bukit Layang, Kelekat, Long Beleh Haloq, dan Long Beleh Modang sangat bergantung pada sungai ini. Saat air surut, arus transportasi terhenti. Ini jelas merugikan aktivitas ekonomi dan keseharian warga,” jelasnya. 

    Normalisasi Sungai Belayan menjadi solusi yang kini sedang direncanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar. Ia juga bakal melibatkan sejumlah pihak guna memastikan langkah yang diambil dapat mengatasi masalah secara menyeluruh. 

    “Saat ini tim teknis sedang melakukan survei dan peninjauan awal di wilayah terdampak sebagai tahap persiapan sebelum pengerjaan dimulai,” sambungnya.  

    Selain mengurangi risiko banjir yang kerap melanda saat musim hujan, perbaikan sungai juga diyakini dapat memperlancar arus transportasi antar desa. Ia mengkaui, normalisasi ini menjadi hal penting, sebab sungai menjadi jalur utama distribusi kebutuhan pokok dan aktivitas ekonomi lainnya.  

    “Kami mendukung penuh langkah ini karena manfaatnya akan sangat besar bagi masyarakat. Kami optimis jika normalisasi segera terealisasi, dampaknya akan terasa langsung dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya. (Adv)