Reporter: Siswandi | Editor: Buniyamin
SANGATTA – Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor melalui Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Ripto Widargo mengatakan alokasi dana untuk program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) 2025 di Kabupaten Kutim masih menunggu arahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Meski demikian, Pemkab Kutim terus berupaya mengoptimalkan sisa anggaran yang ada pada 2024 ini. “Untuk tahun ini, kita kelola anggaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dari 2023 lalu. Jadi tidak ada tambahan anggaran khusus untuk di 2024 ini,” jelasnya.
Ripto mengungkapkan, sekitar 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengelola dana FCPF-CF tersebut rata-rata memiliki SILPA dari tahun sebelumnya.
Faktor utama yang menyebabkan program FCPF-CF belum terserap secara maksimal adalah karena anggaran tersebut baru masuk dalam transfer APBD Perubahan 2023, sehingga sisa SILPA tahun lalu baru dapat terlaksana di akhir 2024 ini.
“Realokasi anggaran dari tahun sebelumnya tidak mengubah atau merombak program yang sudah ditetapkan. Hampir semua OPD sudah melaksanakan kegiatan sesuai program yang telah ditentukan,” tambah Ripto.
Meski demikian, dia memastikan kegiatan yang berkaitan dengan program FCPF-CF tetap berjalan dengan memanfaatkan anggaran yang ada.
Untuk teknis lebih lanjut, pihaknya menyarankan agar masyarakat menghubungi bidang pengelola yang terkait dengan program tersebut. (Adv)