Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Oktavia Gelar Reses Perdana di Tanjung Redeb, Masyarakat Serukan Masalah Pendidikan dan Infrastruktur

Foto bersama usai menggelar reses (Foto : Umar Daud/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kabupaten Berau

    Oktavia Gelar Reses Perdana di Tanjung Redeb, Masyarakat Serukan Masalah Pendidikan dan Infrastruktur

    PusaranMedia.com

    Foto bersama usai menggelar reses (Foto : Umar Daud/pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Oktavia Gelar Reses Perdana di Tanjung Redeb, Masyarakat Serukan Masalah Pendidikan dan Infrastruktur

    Foto bersama usai menggelar reses (Foto : Umar Daud/pusaranmedia.com)

    Reporter : Umar Daud | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB - Anggota komisi III DPRD Berau, Oktavia menggelar reses perdana di Gang Kelapa II, Jalan Raja Alam II, Tanjung Redeb, Senin (2/12/2024).

    Masyarakat menyerukan biaya mahal dan ketersediaan buku sekolah yang sulit dicari, tersumbatnya saluran drainase hingga menyebabkan banjir dan kurang memadainya jalan-jalan di dalam gang.

    Usai menerima usulan itu, Oktavia mengaku siap mengakomodir seluruh keluhan warga terkait beberapa persoalan yang terus disuarakan. "Saya siap mengawal aspirasi masyarakat, makanya saya hadir di tengah masyarakat sebagai wakil di lembaga legislatif," ucap Okta sapaannya.

    Untuk keluhan sektor pendidikan, terutama buku sekolah memang bukan ranah dari Komisi III DPRD Berau.  Tapi dirinya akan berkoordinasi dengan Komisi I untuk mencari solusi bagi persoalan warga Tanjung Redeb.

    "Ini adalah penyampaian masyarakat dan harus saya kawal hingga tuntas," tuturnya.

    Sedangkan untuk persoalan drainase dan infrastruktur akan dikomunikasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau. "Ini akan kami rapatkan dengan pihak terkait, mengapa hingga sekarang masalah saluran air dan infrastruktur belum kelar juga," terangnya.

    "Padahal di sini adalah kawasan perkotaan, tapi masalah seperti ini terus dikeluhkan," sambungnya. Kendati demikian, kata dia, sementara waktu tidak bisa merealisasikan semua permintaan masyarakat.

    Sebab, ada mekanisme dan tahapan yang harus dilalui sebelum penganggaran untuk menyelesaikan masalah tersebut.

    "Saya harap masyarakat bisa bersabar untuk tahap realisasi. Karena kita ada mekanisme yang harus dilalui. Tapi ini akan jadi prioritas kami," tandasnya. (Adv)