Reporter: Siswandi | Editor: Bunyamin
SANGATTA – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDES) Kutai Timur (Kutim), Basuni melalui Kepala Bidang DPMD, Yudiet mengungkapkan pihaknya akan hadir dalam kegiatan pembahasan lebih lanjut terkait Program Forest Carbon Partnership Facility (FCP-CF). Kegiatan ini dijadwalkan akan dilaksanakan pada 2-3 Desember 2024 di Hotel Max One Balikpapan.
Yudiet menyatakan pertemuan tersebut sangat penting untuk membahas kelanjutan program FCP-CF, khususnya terkait dengan Dana Karbon yang akan diterima oleh desa-desa di Kutim.
"Pembahasan ini sangat penting karena Dana Karbon yang diperuntukkan bagi desa-desa terkait akan berlanjut hingga 2025, meski keputusan final mengenai hal ini masih bergantung pada Bappeda Kutim," jelasnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas mengenai anggaran yang belum terlaksana pada tahun 2023. Yudiet menjelaskan bahwa anggaran yang tidak terpakai atau dikenal dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) akan dipindahkan dan digunakan pada tahun 2024.
“Beberapa kegiatan yang belum terlaksana pada 2023 akan diprioritaskan dan dilanjutkan pada 2024, menggunakan sisa anggaran yang tersedia,” tambah Yudiet.
Program FCP-CF sendiri melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kutim, serta berbagai pihak lainnya yang terlibat dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan desa.
Program ini bertujuan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi karbon dan mengintegrasikan aspek lingkungan dalam perencanaan desa. (Adv)