Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Proyek pembangunan Pasar Pagi di segmen Jalan Gajah Mada dengan anggaran sebesar Rp 450 miliar ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti mengungkapkan progres pembangunan fisik saat ini telah mencapai 80 persen.
“Berdasarkan kontrak kerja, pembangunan Pasar Pagi berkonsep modern ini seharusnya bisa selesai di akhir tahun. Secara fisik sudah bisa terlihat, tetapi memang belum bisa langsung digunakan,” ujar Desy.
Meski hampir rampung, bangunan tersebut belum dapat dioperasikan karena sekitar 1.500 pedagang yang sebelumnya beraktivitas di Pasar Pagi masih direlokasi ke Segiri Grosir dan Mal Mesra.
Penataan ulang kios pedagang akan menjadi tanggung jawab Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda.
“Untuk penataan kios, nanti Disdag yang akan mengatur penempatannya. Kami hanya sampai pada pembuatan fasilitas seperti tempat parkir, setelah itu akan kami serahkan ke Disdag,” jelasnya.
Salah satu perhatian dalam proyek ini adalah keberadaan anak sungai yang melintang di bawah bangunan lama.
Namun, desain ulang telah dilakukan untuk mengembalikan fungsi anak sungai tersebut sebagai bagian dari sistem pengendalian banjir.
Nantinya, aliran anak sungai akan terhubung dengan drainase di depan Mal Mesra dan bermuara ke Sungai Mahakam.
Meskipun demikian, Desy memastikan tidak ada kendala teknis yang menghambat kinerja kontraktor. Sebab tanggung jawab mereka sesuai kontrak kerja, hanya mencakup pembangunan fisik.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penyelesaian proyek ini.
Ia memastikan keterlambatan tidak lebih dari dua bulan karena masih diperlukan penyesuaian di lapangan.
“Atas keterlambatan itu, kami memohon warga bisa memaklumi. Segala upaya terus dilakukan agar pekerjaan ini selesai dengan baik dan Pasar Pagi bisa segera beroperasi,” pungkas Andi Harun.