Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Peternak Sapi di Penajam Mulai Terapkan Mini Ranch

Kelompok Tani Ternak Semoga Jaya di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam telah menggunakan konsep pemeliharaan sapi dengan mini ranch. (Foto: istimewa

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Peternak Sapi di Penajam Mulai Terapkan Mini Ranch

    PusaranMedia.com

    Kelompok Tani Ternak Semoga Jaya di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam telah menggunakan konsep pemeliharaan sapi dengan mini ranch. (Foto: istimewa

    Peternak Sapi di Penajam Mulai Terapkan Mini Ranch

    Kelompok Tani Ternak Semoga Jaya di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam telah menggunakan konsep pemeliharaan sapi dengan mini ranch. (Foto: istimewa

    Reporter: Adi Kade | Editor: Supiansyah 

    PENAJAM - Peternak sapi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengikuti perkembangan inovasi untuk meningkatkan produktivitas peternakan. Selama ini, peternak api hanya menggunakan pola lama dan hanya mengandalkan lahan kosong. Berbeda dengan Kelompok Tani Ternak Semoga Jaya di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam. 

    Kelompok tani ternak ini mulai berinovasi dengan menggunakan konsep mini ranch atau kandang pengembalaan mini. Ketua kelompok Tani Ternak Semoga Jaya Rifai mengatakan, penerapan mini ranch cukup efektif untuk penggemukan sapi. 

    “Kami menggunakan inovasi mini ranch tahun 2019 dan hasilnya cukup baik,” kata Rifai pada media ini, Jumat (2/7/2021).

    Dua tahun lalu, kata Rifai, hanya memiliki sapi ternak sebanyak tujuh ekor. Kemudian, kelompoknya berupa menambah populasi sapi ternaknya. Jadi, saat ini sapi ternak yang dimiliki Kelompok Tani Ternak Semoga Jaya sebanyak 27 ekor. 

    Dengan jumlah sapi ternak sebanyak itu, Rifai bersama rekan kelompoknya mengelola kotoran sapi menjadi pupuk organik. Selain itu, Dinas Pertanian PPU juga telah membangunkan tempat pengelolaan kotoran sapi menjadi biogas. Hasil produksi biogas tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan memasak.

    “Kami tidak hanya beternak api, tapi kami juga berkebun. Jadi, kotoran sapi diolah menjadi pupuk organik untuk tanaman jagung, nanas, buah naga dan sayur-sayuran. Kelompok kami anggotanya 20 orang daa lahan kebun ada 20 hektare,” jelas Rifai.

    Ia mengungkapkan, inovasi mini ranch diterapkan oleh kelompoknya untuk memudahkan pemanfaatan kotoran sapi menjadi pupuk organik dan biogas. “Sesekali juga sapi dilepas di kebun kelapa,” terangnya.