Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Pedagang Kembang Api di Balikpapan Raup Omzet Rp2 Juta Per Hari  

Salah satu pedagang kembang api di kawasan Plaza Kebun Sayur Balikpapan, Kamis (31/12/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Bisnis

    Pedagang Kembang Api di Balikpapan Raup Omzet Rp2 Juta Per Hari  

    PusaranMedia.com

    Salah satu pedagang kembang api di kawasan Plaza Kebun Sayur Balikpapan, Kamis (31/12/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Pedagang Kembang Api di Balikpapan Raup Omzet Rp2 Juta Per Hari  

    Salah satu pedagang kembang api di kawasan Plaza Kebun Sayur Balikpapan, Kamis (31/12/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin  

    BALIKPAPAN - Malam pergantian tahun membawa berkah tersendiri bagi pedagang kembang api di Balikpapan.

    Meski situasi ekonomi masih dirasakan berat oleh sebagian masyarakat, permintaan kembang api meningkat tajam menjelang malam tahun baru. Dampak ini memberikan omzet yang cukup baik bagi para pedagang eceran.  

    Pantauan di kawasan Plaza Kebun Sayur, banyak lapak pedagang kembang api diserbu masyarakat sejak sore hingga menjelang malam pergantian tahun.

    Berbagai jenis kembang api, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah laris manis terjual.  

    "Alhamdulillah, tahun ini penjualan sangat meningkat. Kalau tahun lalu cuma dapat sekitar Rp1 juta sehari, tahun ini bisa tembus Rp2 juta," ucap Yani, pedagang kembang api, Selasa (31/12/2024).  

    Meski omzetnya meningkat, ia mengaku berhati-hati dengan jumlah stok yang dibawanya tahun ini karena kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi.  "Stok tahun ini sedikit saja, nggak seperti dulu. Ekonomi 'kan lagi turun ini," ujarnya.  

    Menurutnya, kembang api kategori menengah seperti air mancur dan roket kecil menjadi pilihan utama pembeli. Harganya yang terjangkau, yakni Rp15 ribu untuk kembang api kecil dan Rp115 ribu untuk jenis air mancur besar, menjadi daya tarik utama.  

    "Dalam sehari bisa terjual 30 sampai 50 barang, tergantung jenisnya. Kalau dihitung, total omzet sekitar Rp2 juta," jelas Yani.  

    Lokasi lapak Yani yang berada di tikungan strategis dekat pintu masuk Plaza Kebun Sayur juga turut memengaruhi tingginya omzetnya dibandingkan pedagang lain.  

    Antusiasme warga terlihat dari kerumunan yang memadati lokasi penjualan. Banyak keluarga membawa anak-anak untuk memilih kembang api bersama.  

    "Setiap tahun, kami selalu beli kembang api untuk merayakan. Anak-anak paling suka yang warna-warni," ujar Dhani, seorang warga yang membeli kembang api di kawasan tersebut.  

    Peningkatan penjualan juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran untuk aktivitas masyarakat selama malam tahun baru. Meski demikian, para pedagang tetap diwajibkan mematuhi aturan keamanan dalam menjual kembang api.  

    "Terkait kembang api yang dijual di pasaran, ada ketentuannya. Misalnya, tidak boleh menjual kembang api dengan jarak ledak lebih dari 500 meter atau jenis yang bisa membahayakan," jelas Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, Rabu (1/1/2025).  

    Selain itu, penggunaan kembang api jenis flare yang menghasilkan cahaya terang dan panas juga diawasi secara ketat.  

    "Kami sudah sosialisasikan larangan penggunaan flare melalui media sosial dan Bhabinkamtibmas. Jika ditemukan pelanggaran, seperti kebakaran akibat flare, kami akan tindak tegas," pungkasnya. 

    Dengan omzet harian mencapai Rp2 juta, pedagang eceran seperti Yani berhasil memanfaatkan momen pergantian tahun meski dengan stok terbatas.

    Lokasi strategis dan antusiasme masyarakat menjadi faktor utama peningkatan omzetnya, memberikan harapan bagi pedagang kecil di tengah situasi ekonomi yang masih menantang.