Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumdam) Tirta Kencana menargetkan 100 persen akses air bersih bagi masyarakat dalam kurun waktu 2025 hingga 2029.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyatakan untuk mencapai target tersebut, diperlukan kapasitas produksi air bersih sebesar 2.200 liter per detik. Namun, target ini membutuhkan investasi besar hingga Rp2 triliun.
“Untuk memenuhi kebutuhan 2.200 liter air per detik, kita harus membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) setiap tahunnya. Tapi itu saja tidak cukup tanpa perencanaan pembiayaan yang matang,” ujar Andi Harun saat menghadiri Expose Rencana Bisnis Perumdam Tirta Kencana 2025-2029, Rabu (8/1/2025).
Ia menjelaskan diperlukan skema pembiayaan yang menyeluruh. Dari total anggaran Rp2 triliun, pendanaannya akan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, provinsi, kota, hingga kerjasama dengan swasta.
“Kita juga harus memiliki rencana cadangan jika bantuan dari pemerintah pusat atau provinsi meleset. Semua ini harus diperhitungkan secara matang dalam penyusunan rencana bisnis,” tegasnya.
Dalam rencana bisnisnya, Perumdam Tirta Kencana diharapkan memperhatikan aspek ekonomi dengan fokus meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan kontribusi pada sektor ekonomi lainnya, kemudian aspek sosial dengan memastikan seluruh masyarakat Samarinda, terutama kelompok kurang mampu, mendapatkan akses air bersih, serta aspek lingkungan melalui pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan demi masa depan.
“Penyediaan air bersih ini tidak hanya soal bisnis, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan teknologi modern,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan target 100 persen akses air bersih, diperlukan pembangunan IPA baru, peningkatan IPA lama, serta pembenahan sistem jaringan perpipaan. Jumlah pelanggan yang terus meningkat juga menjadi tantangan tersendiri untuk menjaga kualitas dan kuantitas air.
Rencana Bisnis Perumdam Tirta Kencana 2025 hingga 2029 ini diharapkan menjadi pedoman operasional yang efektif, baik dalam pengelolaan aset maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan kolaborasi yang baik, inovasi, dan perencanaan yang matang, saya optimis target akses air bersih dapat tercapai,” jelasnya.
Sebagai bagian dari upaya pengoptimalan layanan, Perumdam Tirta Kencana telah menyediakan layanan online untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat.
Namun, kekurangan sumber daya manusia menjadi salah satu kendala yang perlu segera diselesaikan untuk memastikan respons cepat terhadap keluhan warga.
Meskipun demikian, Andi Harun mengapresiasi pencapaian keuangan Perumdam Tirta Kencana yang berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp103 miliar pada tahun ini.
“Ini pencapaian yang baik, tapi tata kelola keuangan dan layanan perlu terus ditingkatkan agar lebih optimal,” pungkasnya.