Reporter: Diansyah | Editor: Buniyamin
NUNUKAN – Banjir besar yang melanda Kecamatan Krayan Selatan sejak Minggu (12/1/2025) telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan aksesibilitas wilayah.
Beberapa jembatan penghubung antar kecamatan di daerah penghasil beras Adan ini dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.
Camat Krayan Selatan, Oktavianus Ramli mengatakan banjir tidak hanya merendam sawah, kebun dan permukiman warga, tetapi juga merusak fasilitas vital seperti jalan dan jembatan. Ini menyebabkan terputusnya akses ke sejumlah wilayah.
"Akses jalan juga terdampak dan berlumpur, beberapa jembatan putus dan hanyut terbawa arus sungai," ujar Oktavianus kepada pusaranmedia.com, Senin (13/1/2025).
Menurutnya, situasi saat ini sangat memprihatinkan. Apalagi akses menuju Kecamatan Krayan Tengah dan Krayan Barat tidak dapat dilalui karena air sungai belum surut dan kondisi jembatan penghubung masih belum bisa dipastikan.
"Untuk klaster lima desa di wilayah hilir ibu kota Kecamatan Krayan Selatan, serta akses ke Krayan Tengah dan Krayan Barat, semuanya tidak bisa dilalui. Kami belum tahu apakah jembatan penyeberangan masih ada atau sudah hanyut," ungkapnya.
Kerusakan juga terjadi pada jembatan menuju SMAN 1 Krayan Selatan yang baru selesai dibangun masyarakat secara swadaya sebulan lalu. Kini, siswa terpaksa melintas dengan risiko tinggi akibat kerusakan parah pada jembatan tersebut.
"Jembatan ke sekolah hancur total diterjang banjir. Ini mengakibatkan lima desa di hilir ibu kota Kecamatan dan Kecamatan Krayan Tengah terisolasi," tambah Oktavianus.
Selain infrastruktur, banjir juga berdampak pada jaringan telekomunikasi. Menurut Oktavianus, kerusakan jaringan tower komunikasi membuat koordinasi semakin sulit.
"Jaringan komunikasi sekarang rusak parah, sehingga kami harus berkeliling ke pemukiman warga untuk memantau situasi dan memastikan mereka tetap waspada," jelasnya.
Oktavianus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi. Pihaknya juga berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah dan pusat untuk segera memulihkan infrastruktur yang rusak.
"Kami berharap ada bantuan segera untuk memperbaiki infrastruktur dan jaringan komunikasi, agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal," pungkasnya.
Banjir kali ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan perencanaan infrastruktur yang lebih baik untuk menghadapi kondisi ekstrem di masa mendatang.