Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Kukar Miliki Banyak Komoditi untuk Dieskpor

Ilustrasi (Foto: ist)

BERITA TERKAIT

    Pemkab Kutai Kartanegara

    Kukar Miliki Banyak Komoditi untuk Dieskpor

    PusaranMedia.com

    Ilustrasi (Foto: ist)

    Kukar Miliki Banyak Komoditi untuk Dieskpor

    Ilustrasi (Foto: ist)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah 

    TENGGARONG - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki 18 kecamatan dan semuanya mempunyai potensi sebagai penghasil bahan baku untuk dieskpor. 

    Bahan baku itu meliputi lidi nipah, udang beku, karet, minyak jelantah, lada dan banyak komoditi lainnya yang telah diekspor hingga keluar negeri, seperti India, Belanda, Spanyol, Inggris hingga Negri Sakura Jepang, dan negara tujuan lainnya. 

    Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar Sayid Fhatullah menerangkan, kendati semua komoditi tersebut tidak tercatat atas nama Kukar, tetapi semua bahan bakunya berasal dari Kukar. 
    “Komoditi dari Kukar tapi tercatat dalam lembaran catatan ekspor di Bea Cukai itu nama Samarinda dan Balikpapan,” terangnya saat dikonfirmasi. 

    Hal ini dikarenakan Surat Keterangan Asal (SKA) rata-rata berasal dari Kota Samarinda dan Balikpapan. Untuk bisa melakukan itu, Kukar harus memenuhi syarat dengan memiliki pelabuhan laut terlebih dahulu. “Harus punya pelabuhan laut bila mau tercatat ekspor atas nama Kukar,” sebutnya. 

    Oleh karena itu juga, Kukar tidak mendapatkan pajak dan PAD, karena pajaknya otomatis akan masuk ke Samarinda atau Balikpapan. “Karena SKA dari Samarinda, ya Samarinda yang dapat hasil,” ucapnya. 

    Biasanya, masing-masing pihak pengekspor akan langsung mendatangi desa dan pelaku usaha yang memproduksi bahan-bahan baku yang mereka perlukan. “Eksportir itu langsung ke pihak desa yang memang ada bahan bakunya itu,” jelasnya. 

    Eskpor ini sendiri tak melulu keluar Negri, antar daerah pun kerap dilakukan. Biasanya pelaku usaha secara langsung akan mengirimkan barang ke provinsi atau kota tertentu. Menurut Fhatul, seperti halnya Kecamatan Muara Wis yang mengirimkan 2.000 kilogram ikan asin per minggunya ke Jakarta dan Surabaya. “Antar pelaku usaha dengan pihak distributor di Jakarta seperti ikan asin, itu antar pelaku usaha saja,” tutupnya. (adv)

    Berikut komoditi ekspor 18 kecamatan di Kukar: 

    1. Muara Wis: Ikan asin, kedemba, kerupuk ikan, ikan betutu dan ikan salai.
    2. Kota Bangun: Perikanan, ikan betutu, ikan asin dan kedemba.
    3. Sebulu: Ikan, buah naga, porang, karet, plywood.
    4. Tenggarong: Karet, kelapa sawit, industri olahan bawang tiwai, industri olahan teh serai.
    5. Loa Kulu: Ikan, kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kakao, kopi, aren, dan kemiri.
    6. Muara Muntai: Ikan, ikan betutu, ikan asin, kerupuk ikan, kedemba, karet. 
    7. Muara Kaman: Ikan, ikan kering dan salai. 
    8. Kenohan: Ikan, ikan asin toman, gabus, kedemba, ikan betutu, aren atau gula semut.
    9. Kembang Janggut: produksi ikan, ikan asin toman dan gabus. 
    10. Tabang: Ikan dan kedemba. 
    11. Loa Janan: Ikan, lada putih biji, lada hitam biji, lada putih bubuk, plywood. 
    12. Marangkayu: Ikan, karet, kelapa, rumput laut, udang, kepiting.
    13. Muara Jawa: Ikan, kelapa muda, rumput laut, udang, kepiting, karet, lidi daun nipah (sapu lidi). 
    14. Sangasanga: Produksi ikan, gelembung ikan gulama, gula gait. 
    15. Samboja: Perikanan, kelapa sawit, udang, kepiting, rumput laut, buah nanas, buah naga, karet, lada.
    16. Anggana: Produksi ikan, udang, kepiting, rumput laut, galangan kapal.
    17. Muara Badak: Produksi ikan, rumput laut, udang windu, kepiting, ikan pari.
    18. Tenggarong Seberang: Karet dan kerajinan kayu ulin.

    Sumber: Disperindag Kukar