Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN – Kepala Konsul Republik Indonesia (KRI) Tawau, Aris Heru Utomo, meresmikan gedung Community Learning Center (CLC) Ladang Mawang di wilayah Kalabakan, Sabah, Malaysia.
Gedung yang dibangun oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit Sabah Softwoods Berhads (SSB) ini merupakan bentuk komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan dan fasilitas pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Aris menyampaikan apresiasi kepada SSB atas perhatian besar yang diberikan kepada PMI, khususnya dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai.
“Dengan adanya fasilitas pendidikan seperti ini, para PMI tidak perlu khawatir dengan masa depan anak-anak mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa aman dan kenyamanan mereka dalam bekerja, sehingga produktivitas juga meningkat,” ujar Aris kepada pusaranmedia.com, Kamis (16/1/2025).
Aris juga menekankan pentingnya para PMI untuk mengelola keuangan dengan bijak, termasuk mempersiapkan biaya pendidikan anak-anak mereka hingga jenjang yang lebih tinggi.
Selain itu, ia berharap agar SSB dapat mendukung ketersediaan guru di CLC Ladang Mawang dengan mengangkat guru bantu atau guru pamong, mengingat jumlah guru yang dikirim oleh Pemerintah Indonesia masih terbatas.
Ketua Pegawai Eksekutif SSB, Datuk Haji Mohd Daud Tampokong, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa SSB memiliki komitmen kuat untuk memastikan anak-anak para pekerjanya mendapatkan pendidikan yang layak.
“Jika anak-anak pekerja kami mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik, maka orang tua mereka akan lebih tenang dan fokus bekerja. Hal ini pada akhirnya berdampak positif pada produktivitas kerja dan perusahaan,” ungkapnya.
CLC Ladang Mawang merupakan CLC keempat yang dikelola oleh SSB sejak 2020. Gedung baru ini dilengkapi dengan enam ruangan belajar yang masing-masing dapat menampung 30 siswa, ruang guru, perpustakaan, serta fasilitas kamar mandi. Dengan biaya pembangunan sekitar RM600 ribu atau setara Rp2 miliar, gedung ini melayani 78 siswa dari kelas 1 hingga kelas 9 dengan dukungan dua guru pamong.
Aris Heru Utomo juga mengundang anak-anak Indonesia di CLC Ladang Mawang untuk berkunjung ke Konsulat RI Tawau sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Ia juga mendorong mereka untuk mengikuti program Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang diselenggarakan Konsulat RI Tawau. Seleksi anggota Paskibra direncanakan berlangsung pada Mei 2025.
“Anak-anak PMI adalah aset bangsa. Kami ingin mereka tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga pengembangan karakter dan kepribadian melalui kegiatan seperti Paskibra,” harap Aris.
Konsul RI Tawau berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan dan perlindungan kepada PMI, termasuk memastikan dokumen resmi mereka seperti paspor dan akta kelahiran anak-anak mereka tersedia.
“Kami akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan hak-hak PMI dan keluarganya terpenuhi,” pungkasnya.