Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan 

SANGATTA – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama pertama di Muara Wahau, Kabupaten Kutim, dipastikan segera dimulai. 

Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp35 miliar ini tengah memasuki tahap pematangan lahan dan penyelesaian izin penggunaan.  

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kutim, Bahrani menyampaikan anggaran tersebut telah tercatat dalam Belanja Pengelolaan Anggaran (BPA). 

"Kami telah memulai pematangan lahan, meski proses izin penggunaan lahan masih harus diselesaikan. Lahan ini sebelumnya digunakan untuk transmigrasi, sehingga kami memerlukan rekomendasi dari pihak terkait," jelasnya.

Bahrani menambahkan, pembangunan fisik akan dimulai setelah proses lelang selesai. Namun, tantangan terbesar bukan hanya soal izin atau pembangunan fisik, melainkan ketersediaan tenaga kesehatan.  

"Kami berkaca pada pengalaman RS Muara Bengkal yang membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk melengkapi tenaga kesehatannya. Apalagi, regulasi baru dari Kementerian PAN-RB melarang pengangkatan tenaga kontrak atau honorer. Ini menjadi tantangan berat bagi kami," tuturnya.  

Meski demikian, Bahrani berharap ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan di wilayah Kutim. 

Hal ini menjadi penting untuk memastikan RSUD Pratama Muara Wahau dapat beroperasi optimal setelah rampung dibangun.  

"Pembangunan ini sangat strategis untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. Semoga ada kebijakan yang mempermudah kita dalam merekrut tenaga kesehatan," pungkasnya.  

Pembangunan RSUD Pratama di Muara Wahau menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mendekatkan layanan kesehatan ke pelosok Kutim. 

Warga pun berharap proyek ini dapat selesai sesuai jadwal dan segera beroperasi.