Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Banjir tahunan kembali melanda sejumlah wilayah hulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hingga menyebabkan rumah-rumah warga terendam.
Banjir yang kerap terjadi di awal tahun ini disebabkan curah hujan tinggi selama berhari-hari. Informasi banjir mulai datang Dari Desa Benua Baru di Kecamatan Kota Bangun Darat sejak Senin (20/1/2025) pukul 01.00 WITA dini hari. Ada 25 rumah yang terdampak banjir parah di RT 2 dan RT 3.
Sejak pukul 01.00 WITA, debit air semakin meninggi hingga pukul 14.00 WITA. Hujan deras mulai terjadi sejak Minggu (19/1/2025) hingga Senin pagi. Akibatnya air sungai kiriman dari wilayah hulu meluap hingga Benua Baru. Sejak malam tadi, air naik 5 Cm per 3 jam dan kondisi menuju siaga 2.
Bencana banjir juga mulai menyelimuti datang dari Desa Lebak Cilong di Kecamatan Muara Wis. Kondisi air di desa ini berdampak kepada enam RT, bahkan masjid pun ikut terendam. Laju kenaikan air semakin tinggi usai hujan melanda Kukar selama tiga hari terakhir.
Jika malam ini hujan kembali turun, maka Desa Lebak Cilong dinyatakan siaga 1. Banjir juga mulai menyusul di Desa Lebak Mantan dan menggenangi beberapa titik.
“Kota Bangun evakuasi satu rumah. Kami sudah kirim tim ke Lebak Cilong dan Lebak Mantan, sekalian cek ke Kota Bangun,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kukar Abdal melalui Koordinator Lapangan Eko, Rabu (22/1/2025).
“Banjir juga di Desa Makarti Kecamatan Marangkayu sudah dua harian, dikhawatirkan buaya di situ. Satu tim ke hulu dan satu tim ke Marangkayu,” sambungnya.
Informasi banjir juga datang dari Kecamatan Tabang. Hujan deras pada Selasa (21/1/2025) sejak pukul 17.00 WITA hingga malam menyebabkan debit air Sungai Belayan meluap. Hanya tinggal menunggu waktu banjir kiriman akan turun ke Kembang Janggut dan Kenohan.
Meski banjir melanda, tapi dipastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Untuk sekarang, luapan air masih terjadi karena faktor cuaca yang tak menentu.
Warga yang terdampak banjir parah juga diarahkan untuk mengamankan diri ke tempat lebih aman dan disediakan dapur umum oleh pihak pemerintah desa.