Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada Rabu, 29 Januari 2025, Kelenteng Guang De Miao atau yang dikenal sebagai Ta Pe Kong di Jalan Bukit Niaga, Klandasan Ilir, Balikpapan Selatan, menggelar tradisi tahunan pemandian patung Dewa-Dewi.
Tradisi ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan menyambut Imlek yang dilakukan setidaknya satu minggu sebelumnya.
Ketua Kelenteng Guang De Miao, Wiliam Chandra menjelaskan ritual ini memiliki makna mendalam bagi umat.
“Ritual ini dilakukan saat para Buddha dan Dewa-Dewi dipercaya sedang naik ke langit untuk memberikan laporan. Momentum ini kami manfaatkan untuk memandikan patung-patung Dewa-Dewi sebagai bentuk penghormatan dan doa. Ketika mereka kembali saat Imlek, kami berharap mereka membawa berkah dan rezeki bagi umat serta Kota Balikpapan,” jelas Wiliam, Kamis (23/1/2025).
Ritual ini diawali dengan doa untuk memohon izin dari para Dewa-Dewi. Setelah itu, patung-patung dibersihkan dan dimandikan dengan penuh penghormatan. Seluruh prosesi dilakukan secara tradisional, termasuk mengganti pakaian atau jubah patung-patung tersebut sebelum akhirnya dikembalikan ke altar.
"Semua dilakukan secara sederhana, namun penuh kekhusyukan. Kami menjaga nilai tradisional dalam setiap prosesnya," tambahnya.
Ritual yang berlangsung sekitar tiga jam ini dimulai pada pukul 09.00 pagi dan selesai pukul 12.00 siang. Setelah prosesi pemandian, persiapan kelenteng berlanjut untuk menyambut puncak perayaan Imlek.
Malam sebelum Imlek dan hari pertama Imlek menjadi puncak keramaian di Kelenteng Ta Pe Kong.
Meski kelenteng tidak memiliki kapasitas tetap, pengelola mempersiapkan diri untuk menyambut ratusan keluarga yang datang bergantian untuk beribadah.
“Tidak ada jadwal ibadah massal di sini. Umat datang sesuai keinginan mereka, sehingga suasana tetap tertib dan tidak ada penumpukan. Ini menjadi ciri khas ibadah di kelenteng kami,” ungkapnya.
Tahun ini, Imlek menandai masuknya Tahun Ular yang dalam kepercayaan Tionghoa melambangkan transformasi dan kelincahan. Pengurus kelenteng berharap Imlek membawa keberkahan bagi seluruh umat, berupa kesuksesan, kemakmuran, dan kesehatan.
“Setiap Imlek selalu menjadi momen refleksi dan doa bersama. Kami berharap tahun ini umat semakin makmur dan diberi kesehatan. Imlek adalah waktu untuk memperbarui harapan dan kebahagiaan,” tuturnya.
Tradisi pemandian patung Dewa-Dewi di Kelenteng Ta Pe Kong ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan, tetapi juga bentuk harapan kolektif akan tahun baru yang penuh berkah. Prosesi ini menjadi bagian penting dalam menjaga nilai-nilai spiritual dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.