Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Peringatan HUT ke-357 Samarinda, Andi Harun Pimpin Ziarah ke Makam La Mohang Daeng Mangkona 

Mengenang sejarah dan menghormati pahlawan, Wali Kota Samarinda dan masyarakat rayakan HUT Samarinda di Makam La Mohang Daeng Mangkona. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Peringatan HUT ke-357 Samarinda, Andi Harun Pimpin Ziarah ke Makam La Mohang Daeng Mangkona 

    PusaranMedia.com

    Mengenang sejarah dan menghormati pahlawan, Wali Kota Samarinda dan masyarakat rayakan HUT Samarinda di Makam La Mohang Daeng Mangkona. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Peringatan HUT ke-357 Samarinda, Andi Harun Pimpin Ziarah ke Makam La Mohang Daeng Mangkona 

    Mengenang sejarah dan menghormati pahlawan, Wali Kota Samarinda dan masyarakat rayakan HUT Samarinda di Makam La Mohang Daeng Mangkona. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Bambang Irawan

    SAMARINDA – Peringatan Hari Jadi Kota Samarinda ke-357 dan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda ke-65 menjadi momen penuh makna untuk merefleksikan warisan sejarah dan budaya kota.

    Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah ziarah ke makam La Mohang Daeng Mangkona, tokoh pendiri Samarinda, yang terletak di Kecamatan Samarinda Seberang. 

    Ziarah ini tidak hanya sebagai penghormatan atas jasa para pendahulu, tetapi juga simbol komitmen untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam membangun kota.

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan kegiatan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri.

    “Ziarah ini menjadi simbol komitmen kita untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdian mereka dengan loyalitas dan kecintaan terhadap pembangunan Kota Samarinda,” ujar Andi Harun, Jumat (24/1/2025).

    Setelah ziarah, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan salat Jumat bersama di Masjid Shiratal Mustaqim, salah satu masjid tertua di Samarinda yang telah menjadi cagar budaya. 

    “Dengan menjaga persatuan dan keberagaman, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Samarinda,” terangnya.

    Ia juga mengajak seluruh masyarakat Samarinda, tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun status sosial, untuk terus menjaga keberagaman dan kebhinekaan.

    Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan sejarah, Pemkot Samarinda merencanakan pembangunan pusat budaya di Samarinda Seberang. 

    Wilayah ini dikenal sebagai pusat awal perkembangan kota dan menjadi rumah bagi tradisi kerajinan sarung Samarinda yang khas.

    “Kami sedang merancang desain pusat budaya di Samarinda Seberang, yang akan menjadi ikon pariwisata sejarah. Rumah-rumah tua di kawasan ini akan direvitalisasi untuk memperkuat narasi historis,” jelasnya.

    Rencana ini juga mencakup pengembangan kawasan Masjid Shiratal Mustaqim dan makam La Mohang Daeng Mangkona sebagai bagian dari destinasi wisata sejarah.

    Selain itu, rumah tua di wilayah tersebut akan difungsikan kembali sebagai kantor kelurahan untuk menghidupkan nuansa sejarahnya.

    Perwakilan pasukan Jokkaje atau Barisan Bugis Besi Banranga Setia Mahkota, Syahrir  turut mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap pelestarian sejarah. 

    Ia menjelaskan bahwa pasukan ini adalah keturunan langsung dari laskar yang dipimpin oleh La Mohang Daeng Mangkona.

    “Kami dari laskar Barisan Bugis adalah turunan ketujuh dari pasukan di zaman Daeng Mangkona. Hingga kini, kami terus melanjutkan tradisi dan menjaga warisan sejarah ini,” kata Syahrir.

    Ia juga mengungkapkan bahwa perbaikan makam La Mohang Daeng Mangkona telah dilakukan sejak masa kepemimpinan Wali Kota sebelumnya.

    “Dulu makam ini tidak seperti sekarang. Ada pendopo, dan dulu juga ada sumur di sekitar makam. Sekarang sudah jauh lebih baik,” ungkapnya.

    Syahrir berharap pemerintah terus memberikan perhatian terhadap pelestarian kebudayaan di kawasan ini, mengingat pentingnya menjaga tradisi sebagai bagian dari identitas Kota Samarinda.

    “Setiap tahun kami selalu hadir untuk menghormati tradisi ini, karena kami adalah anak cucu dari Daeng Mangkona,” tutupnya.