Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Dua SMPN di Balikpapan Siap Tampung 240 Peserta Didik Baru 2025/2026

Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Dua SMPN di Balikpapan Siap Tampung 240 Peserta Didik Baru 2025/2026

    PusaranMedia.com

    Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Dua SMPN di Balikpapan Siap Tampung 240 Peserta Didik Baru 2025/2026

    Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin  

    BALIKPAPAN - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Irfan Taufik mengungkapkan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)  27 dan 28 sudah siap digunakan untuk tahun ajaran baru 2025/2026.

    Ini dipastikan karena proses pembangunan dua sekolah tersebut telah selesai 100 persen. "Sudah bisa digunakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun ini," ucap Irfan, Jumat (24/1/2025).

    Saat ditanyakan soal mekanisme PPDB 2025/2026, ia mengaku belum mengetahui apakah ada perubahan atau tidak. Tapi Disdikbud telah diundang oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada pekan depan.

    "Minggu depan kami di undang Kementerian Dikdasmen," ujarnya.

    Meski demikian, ia memastikan SMPN 27 yang peruntukannya untuk warga Balikpapan Tengah dan SMPN 28 di Balikpapan Timur ini siap menampung peserta didik baru. "Tahun ini, kita buka masing-masing sebanyak 120 siswa-siswi," ungkapnya.

    Soal PPDB 2025, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti telah membocorkan sistem PPDB tersebut bahwa tidak ada kata-kata zonasi.
     
    Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali menyatakan dukungannya terhadap pembangunan SMPN 27 di Balikpapan Tengah dan SMPN 28 di Balikpapan Timur yang kini siap menampung PPDB.  

    “Alhamdulillah, terima kasih kepada pemerintah kota atas penambahan dua sekolah ini. Ini langkah positif untuk meringankan beban masyarakat dalam mengakses pendidikan,” ucap Gasali.

    Ia menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan di Balikpapan. Penambahan fasilitas pendidikan baru ini diharapkan mengurangi tekanan yang sering terjadi dalam PPDB. 

    Ia juga berharap pembangunan sekolah menjadi program berkelanjutan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).  

    “Kami melihat penambahan sekolah ini sangat strategis. Ke depan DPRD, khususnya Komisi IV, akan terus mendorong evaluasi kebutuhan masyarakat untuk memastikan PPDB tidak lagi menjadi masalah krusial,” katanya.  

    Terkait tenaga pengajar, Disdikbud Balikpapan disebut telah menyusun strategi penempatan guru di dua SMP baru tersebut. 

    Namun, Gasali mengakui Balikpapan masih membutuhkan tambahan tenaga pengajar untuk memenuhi standar pendidikan yang optimal.  

    “Penempatan guru sudah dipersiapkan oleh Disdikbud, meski secara keseluruhan kebutuhan guru masih perlu ditingkatkan. Ini jadi perhatian bersama,” jelasnya.  

    Dengan adanya dua sekolah baru ini, diharapkan kualitas pelayanan pendidikan di Balikpapan semakin meningkat, terutama dalam mengatasi persoalan akses dan kapasitas penerimaan siswa baru. 

    "Ini menjadi langkah awal untuk mendukung cita-cita pendidikan yang merata dan berkualitas di kota tersebut," harapannya.